Luar Negeri
AS Gagalkan Aksesoris Kecantikan dari Rambut Manusia, Diduga dari Tahanan Uighur
Otoritas federal New York pada Rabu (1/7/2020 menggagalkan pengiriman aksesoris kecantikan dari rambut manusia. Diduga terbuat dari rambut manusia
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Otoritas federal New York pada Rabu (1/7/2020 menggagalkan pengiriman aksesoris kecantikan dari rambut manusia.
Diduga terbuat dari rambut manusia yang diambil dari orang-orang yang dikunci di dalam kamp tahanan Tiongkok.
Pejabat Pabean dan Perlindungan Perbatasan AS kepada The Associated Press (AP) Jumat (3/7/2020) mengatakan:
"Sebanyak 13 ton produk rambut senilai sekitar 800.000 dolar AS ada dalam pengiriman."
“Produksi barang-barang ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius."
"Perintah penahanan untuk mengirim pesan yang jelas dan langsung kepada semua entitas yang ingin melakukan bisnis dengan Amerika Serikat."
"Bahwa praktik-praktik ilegal dan tidak manusiawi tidak akan ditoleransi dalam pasokan AS. ”kata Brenda Smith.
Dia merupakan Asisten Komisaris Eksekutif Kantor Perdagangan CBP.
Ini menjadi kedua kalinya dalam tahun, CBP menggagalkan pengiriman anyaman rambut atau wig dari Tiongkok.
• India Larang Impor Peralatan Listrik dari China dan Pakistan
• Donald Trump Sebut China Senang Ribut Dengan Tetangga, Klaim Wilayah Berdasarkan Sejarah
• PM India Keluar Dari Aplikasi Media Sosial China, Weibo
Hal itu berdasarkan kecurigaan ada pelanggaran hak asasi manusia.
Pesanan tersebut digunakan untuk menampung kontainer pengiriman di pelabuhan masuk AS hingga agen tersebut dapat menyelidiki klaim kesalahan.
Rushan Abbas, aktivis Amerika Uighur mengatakan saudara perempuannya, seorang dokter, hilang di China hampir dua tahun lalu.
Dia meyakini dikurung di sebuah kamp penahanan.
Dia mengatakan wanita yang menggunakan rambut tenun harus memikirkan siapa yang mungkin membuatnya.
"Ini sangat memilukan bagi kita," katanya.