Gajah Liar
Warga Sejumlah Gampong di Glumpangtiga Resah Akibat Ulah Gajah Liar yang Merusak Tanaman
Keresahan ini antara lain dialami penduduk Gampong Cot Tunong, Lhok Gajah, Gampong Amud Masjid Kecamatan Glumpangtiga, dan sekitarnya.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Abdullah Gani I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Warga terutama petani di beberapa gampong di Kecamatan Glumpangtiga, Pidie, belakangan kembali resah setelah sekawanan gajah liar yang diperkirakan mencapai belasan ekor mengobrak abrik tanaman mereka.
Keresahan ini antara lain dialami penduduk Gampong Cot Tunong, Lhok Gajah, Gampong Amud Masjid Kecamatan Glumpangtiga, dan sekitarnya.
Untuk mengusir bianatang bertubuh besar itu, petani tidak berdaya, kecuali hanya mengawasi kebunnya pada malam hari secara bersama-sama.
Namun hingga kini belum juga membuahkan hasil. Karenanya, petani mengharapkan perhatian instansi terkait atau dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Amukan binatang berbelalai itu, kata beberapa warga setempat kepada Serambinews,com terpisah, Sabtu (5/7/2020) sudah sangat meresahkan masyarakat dan mereka mengaku kehabisan akal untuk menangkalnya.
Sementara petugas dari BKSDA Aceh yang pernah turun ke lokasi beberapa bulan lalu atau tepatnya September 2019 hanya sekadar melihat-lihat saja, setelah itu mereka bergegas pulang.
• Kejati Sudah Periksa 6 Pejabat BPMA Terkait Penerimaan Tunjangan Kinerja
• Personel TNI dan Warga Mandi Keringat Bangun Box Culvert di Lango, Ini Target Fisik TMMD Ke-108
• Kala Anak-anak Pedalaman Aceh Utara Tersenyum Bahagia Menerima Buku dari Kapolres Lhokseumawe
“Katanya mereka tak punya dana,” kata sebuah sumber.
Padahal, warga mendambakan agar gajah itu sesegera mungkin menghilang di kawasan tersebut.
Dengan harapan tanaman dapat terselamatkan.
Zakaria Ahmad, salah seorang petani setempat melaporkan, bahwa serangan gajah terhadap tanaman seperti pinang, pisang, jagung termasuk juga pohon rumbia sebenarnya sudah berlangsung sejak pertengahan tahun lalu dan hanya reda beberapa bulan setelah itu kembali muncul.
Ketika itu, lokasi pergerakan “Po meurah” hanya di kawasan Mampree Gampong Rinti Kecamatan Mutiara Timur.
Tanaman yang dirusak kala itu antara lain, pinang, pisang, cacao (cokelat) serta cabe merah.
Belakangan kelompok gajah hijrah ke wilayah Cot Tunong, Blang Sikunyet, Desa tufah Jeulatang dan gampong sekitarnya masuk wilayah Glumpangtiga.
Dengan demikian petani pun kembali dilanda keresahan akibat ulah binatang dimaksud.
Serangannya pun, lanjut Zakaria, tak tanggung-tanggung, hampir semua tanaman punah digasaknya.