Berita Bireuen
Jalan Utama Kecamatan Samalanga Bireuen Sudah Layak Dibangun Dua Jalur, Sering Terjadi Kecelakaan
Kondisi itu terjadi karena semakin padatnya sepeda motor dan mobil yang melintas di jalan utama kecamatan tersebut.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Mursal Ismail
Kondisi itu terjadi karena semakin padatnya sepeda motor dan mobil yang melintas di jalan utama kecamatan tersebut.
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Ruas jalan utama Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Aceh, kini terasa semakin sempit.
Kondisi itu terjadi karena semakin padatnya sepeda motor dan mobil yang melintas di jalan utama kecamatan tersebut.
Ruas jalan yang sempit itu, yaitu mulai Simpang Matang di Jalan Medan-Banda Aceh, hingga ke Jembatan Keude Samalanga, yang mencapai 3 kilometer.
Menurut sejumlah warga Samalanga, lintas utama kecamatan tersebut sangat sering terjadi kecelakaan lalulintas, karena semakin padatnya kendaraan yang melintas.
Baik kendaraan roda dua maupun roda empat serta truk dan mobil berbadan besar.
• VIDEO - Fakta Unik Tentang Aceh, Mulai dari Masjid Megah, Surga Kopi Hingga Ganja Terbaik
• Impian Pemain Asal Bireuen TM Ichsan, Ingin Akhiri Karier di Bhayangkara FC
• VIDEO - Wisata Gunung Salak Aceh Utara Kembali Ramai Dikunjungi Wisatawan
"Jalan utama Kecamatan Samalanga ini sering terjadi kecelakaan, karena jalan makin sempit dan padat kendaraan," kata Tgk M Jafar, Anggota DPRK Bireuen asal Samalanga.
Menurutnya, sudah selayaknya jalan utama Kecamatan Samalanga yang mencapai tiga kilometer tersebut dibangun dua jalur.
Kata Tgk M Jafar, saat ini di Kecamatan Samalanga yang dijuluki sebagai Kota Santri, terdapat 25 ribu santri yang tersebar di sejumlah dayah di Samalanga.
"Setiap hari Jumat, ribuan orang tua santri yang berasal dari berbagai daerah di Aceh, berkumpul di Samalanga untuk menjenguk anak-anaknya, sehigga jalan dan Kota Samalanga padat serta macet," sebut Tgk Jafar.
"Mulai Simpang Matang Samalanga di jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh, hingga ke Jembatan Keude Samalanga yang mencapai tiga kilometer lebih, sudah layak dibangun jalan dua jalur, untuk mengurangi kemacetan dan mencegah kecelakaan," harap Politisi Partai Daerah Aceh (PDA) ini. (*)