Seniman Berkarya
T Zulfajri Garap Pertunjukan Teater di Masa Pandemi
Tejo bersama Teater Rongsokan memainkan naskah “Alih Waris” sebuah tafsir atas “ahli waris.”
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nur Nihayati
Tejo bersama Teater Rongsokan memainkan naskah “Alih Waris” sebuah tafsir atas “ahli waris.”
Laporan Fikar W.Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang seniman teater aktif di Banda Aceh, T. Zulfajri, berada di puncak kesibukan, ketika dia harus menyiapkan pertunjukan teater yang dipanggungkan secara virtual.
Pertunjukan di masa pandemi ini merupakan program dari Taman Budaya Aceh dalam rangka membantu seniman Aceh untuk tetap produktif dalam berkreatifitas.
Banyak hal yang berubah dan harus diadaptasi dalam suasana pandemi Covid-19.
Proses latihan, dilakukan secara daring.
Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan dalam persiapan pertunjukan konvensional sebelumnya.
• Ketika Mantan Panglima GAM Bertemu Mantan Danjen Kopassus
• Begini Penerapan Protokol Kesehatan bagi Peserta yang Ikut Ujian SBMPTN di Unimal
• Parlemen Jepang Tolak Kunjungan Presiden China, Penyebab Virus Corona dan Cengkeraman ke Hong Kong
“Aktor menjalani proses latihan yang sedikit berbeda dari kondisi normal.
Adakala berlatih secara mandiri di tempat masing-masing, diskusi karya dilakukan secara daring, dan beberapa kali latihan bersama dengan tetap memperhatikan skema aturan kesehatan,” ujar T. Zulfajri yang akrab dipanggil Tejo.
“Kami menyiapkan pertunjukan ini dalam tatanan baru.
Dan mempertunjukkannya juga dengan tatanan baru. Pandemi Covid mengubah banyak hal, termasuk dunia seni pertunjukan.”
Pertunjukan teater virtual ini dilakukan pada 9 Juli 2020, pukul 15.00 WIB dari Taman Budaya Banda Aceh.
Tejo bersama Teater Rongsokan memainkan naskah “Alih Waris” sebuah tafsir atas “ahli waris.”
Peristiwa pengalihan waris yang bukan berasal dari orang tua kepada anak, melainkan dari “keserakahan” berujung kebencanaan.
“Generasi yang menerima waris bencana, dari mereka-mereka yang tak peduli,” kata Tejo. Ia sendiri yang menyutradarai pertunjukan itu.
Tejo menyebutkan, konsep pertunjukan ini agak berbeda dari pertunjukan-pertunjukan Teater Rongsokan sebelumnya.