Aceh Hebat
Pemerintah Aceh Pulangkan Jenazah Warga Beureunuen yang Meninggal di Jakarta
Mungkin sekitar pukul 10.35 WIB, jenazah almarhum sudah tiba di Aceh (Bandara Sultan Iskandar Muda). Selanjutnya dibawa pulang ke kampung halamannya.
Pemerintah Aceh Pulangkan Jenazah Warga Beureunuen yang Meninggal di Jakarta
SERAMBINEWS.COM, Jakarta – Pemerintah Aceh melalui Badan Perhubungan Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan jenazah Zakaria (60), warga Beureunuen, Pidie dari Jakarta, Senin 06 Juli 2020.
BPPA dalam siaran pers yang dikirim ke Biro Humas dan Protokol Setda Aceh menyebutkan, almarhum berasal dari Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Pidie, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Jakarta Timur, Minggu, 5 Juli 2020, sekira pukul 11.00 WIB.
Kepala BPPA Almuniza Kamal S.STP, M.Si mengatakan, pemulangan jenazah almarhum Zakaria menggunakan pesawat Batik Air melalui Bandara Soekarno-Hatta, pada Senin, 6 Juli 2020, sekitar pukul 07.45 WIB tadi pagi.
“Mungkin sekitar pukul 10.35 WIB, jenazah almarhum sudah tiba di Aceh (Bandara Sultan Iskandar Muda). Selanjutnya dibawa pulang ke kampung halamannya di Beureunuen,” kata Almuniza.
• Setelah Seminggu Dirawat di RS, Wanita Rohingya Dikembalikan ke Lokasi Penampungan
• DPRK Simeulue Setuju Budidaya Lobster Dari Pada Ekspor Benih
Pemulangan jenazah ini, tambah Almuniza, seperti yang dilakukan BPPA sebelumnya merupakan amanah dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh H Ir Nova Iriansyah MT.
“Kita akan selalu memfasilitasi pemulangan jenazah warga Aceh yang meninggal di Jakarta atau Jabodetabek. Karena ini merupakan bagian dari fardhu kifayah,” ujar Almuniza Kamal
Almarhum selama ini tinggal di Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur, bersama seorang isteri dan memang sudah menderita berbagai penyakit.
“Sejak awal, Almarhum sudah menderita berbagai macam penyakit. Sudah komplikasi, karena beliau juga sudah tua,” kata Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) Cabang Klender, Iswanda Rasyid SH, yang berada di lokasi.
Sebelum meninggal, tambah Iswanda, almarhum yang sehari-hari sebagai penjahit itu, tengah menjahit di rumahnya.
“Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, (pagi kemarin), beliau tiba-tiba mengeluh sakit, dan langsung dibawa ke rumah sakit. Kemudian ada sekitar satu jam, beliau sudah meninggal,” kata Iswanda.
• UPDATE Covid-19 Indonesia 6 Juli 2020: Total 64.958 Kasus, 29.919 Pasien Sembuh, 3.241 Meninggal
• UKK Imigrasi Subulussalam Tetap Dilanjutkan, Kakankesbangpol: Menunggu Penandatanganan
• Warga Beuruneun Meninggal di Jakarta, Jenazahnya Diterbangkan ke Aceh
Almarhum selama ini, hanya tinggal bersama istri. Sementara tiga orang anaknya sudah menuntut ilmu di pesantren, dan tinggal di asrama.
“Ia hidupnya hanya serba berkecukupan. Apalagi tempat tinggalnya di kawasan yang padat penduduk, jalan masuk ke rumahnya juga sangat sempit,” ujarnya.
Iswanda menceritakan, almarhum aktif dalam organisasi paguyuban masyarakat Aceh di Jakarta, TIM. Apalagi ada kegiatan-kegiatan sesama masyarakat Aceh.
“Almarhum sangat tinggi silaturrahminya, setiap ada kegiatan di TIM cabang beliau selalu hadir. Apabila ada musibah orang meninggal, almarhum hadir tanpa melihat status sosialnya, baik orang kurang mampu atau orang kaya,” kisahnya.
• PMI Lhokseumawe Bangun 6 Unit MCK untuk Pengungsi Rohingya
• Warga Beuruneun Meninggal di Jakarta, Jenazahnya Diterbangkan ke Aceh