Luar Negeri
Karyawan Starbucks Tulis 'ISIS' Atas Pesanan Wanita Muslim Minnesota
Sebuah insiden menimbulkan pertanyaan tentang orang-orang dari agama yang berbeda terungkap di Minnesota, AS.
SERAMBINEWS.COM, MINNESOTA - Sebuah insiden menimbulkan pertanyaan tentang orang-orang dari agama yang berbeda terungkap di Minnesota AS.
Dalam sebuah insiden mengejutkan, dialami seorang wanita Muslim berusia 19 tahun.
Dia menerima minuman dari barista Starbucks dengan tulisan ISIS.
Outlet Starbucks terletak di St. Paul, Minnesota.
ISIS adalah akronim untuk teroris yang ditakuti 'Negara Islam Irak dan Suriah'.
Seorang karyawan Starbucks tampaknya sengaja menulis kata 'ISIS'.
Alih-alih menulis nama wanita itu saat membagikan pesanannya.
Insiden itu terjadi pada 1 Juli 2020, ketika seorang wanita berusia 19 tahun bernama Aishah memesan minuman.
Wanita itu terkejut melihat nama organisasi teroris itu dituliskan di cangkirnya.
Wanita berusia 19 tahun itu mengatakan mengenakan masker saat meminta pesanan.
Dia mengatakan sempat mengulangi namanya beberapa kali ke barista itu, tetapi yang terakhir tidak menyebutkannya di konter.
Aishah mengatakan dia tidak memiliki nama yang sama dan kesalahannya tampaknya disengaja, lapor News18 .
Si barista, bagaimanapun, mengatakan dia belum mendengar nama Aishah dengan jelas.
• Wanita Ini Merasa Didiskrimanisi Starbucks, Begini Jawaban Pihak Manajemen
• Terkait Kasus Unggah Video yang Sorot Dada, Polisi Sebut Eks Pegawai Starbucks Suka pada Korban
• Pegawai Starbucks Lecehkan Pelanggan, Amati Bagian Privat Lewat CCTV, Pelaku Dijerat UU ITE
Mengekspresikan pandangannya tentang insiden itu.
Aishah, yang meminta diidentifikasi nama depannya karena alasan keamanan.
Saat berbicara kepada CNN, dia mengatakan:
"Saya merasa diremehkan dan dihina.”
Ketika menceritakan cobaannya, Aishah mengatakan dia pergi ke dalam gerai mengenakan jilbab
Aishah mengklaim memberitahu namanya di konter beberapa kali.
Dia menyatakan tidak mungkin karyawan itu mendengarnya dengan nama “ISIS".
Menurut wanita 19 tahun itu, karyawan itu takut diberhentikan.
Sehingga dia diberi minuman baru.
Bahkan, hadiah senilai 25 dolar AS dan dikawal petugas keamanan.
Aishah mengklaim merasa berbeda karena keyakinannya.
Marah pada insiden itu, Aishah mengajukan kasus diskriminasi terhadap Target pada Senin (6/7/2020).
Wanita berusia 19 tahun itu diwakili oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (Minnesota-MN) cabang Minnesota.
Dewan juga mengajukan tuntutan di hadapan Departemen Hak Asasi Manusia Minnesota pada Senin (6/7/2020).
Aishah berkata:
"Saat saya melihatnya, saya sangat emosi."
“Ini adalah kata yang menghancurkan reputasi Muslim di seluruh dunia.”
“Saya tidak percaya di zaman sekarang ini, sesuatu seperti ini dapat dianggap dapat diterima . Itu tidak apa-apa,” ujar Aishah.
Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam telah menyerukan pemecatan dua karyawan Target Starbucks yang terlibat dalam insiden tersebut.(*)