Tingkatkan Kemampuan Tempur, Indonesia Borong Pesawat Canggih Rp 28 Triliun dari Amerika Serikat
Ada delapan pesawat yang akan dibeli, selain sejumlah perangkat lainnya dengan biaya mencapai 2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 28,9 triliun.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Miiter Indonesia terus berbenah untuk meningkatkan kemampuannya ditengah menghadapi ancaman regional.
Meskipun hanya memiliki anggaran militer sekira 3 persen dari Tiongkok, perlahan tapi pasti Indonesia terus menambah armada tempur.
Saat ini Departemen Luar Negeri Amerika Serikat disebut telah menyetujui rencana penjualan pesawat tiltrotor MV-22 Osprey Block C kepada Indonesia.
Rencananya, ada delapan pesawat yang akan dibeli, selain sejumlah perangkat lainnya dengan biaya mencapai 2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 28,9 triliun.
• Australia Siap Lawan Cina, Plot Anggaran Militer Rp 2.700 T, Ini Senjata Canggih yang Akan Dimiliki
• Eropa Bergejolak, Putin Kerahkan Militer ke Perbatasan, Ukraina, Inikah Tanda Perang Dunia III?
• Spesifikasi Pesawat MV-22 Osprey yang Dibeli Indonesia dari Amerika Serikat, 8 Pesawat 28,9 Triliun
Jika rencana tersebut berjalan mulus, Indonesia akan menjadi negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Jepang yang mengoperasikan pesawat tersebut.
MV-22 Osprey Block C merupakan pesawat yang dikembangkan oleh Bell-Boeing, perusahaan patungan (joint venture) antara Boeing dan Bell Helicopter.
Di negeri Abang Sam (AS) itu, pesawat tersebut digunakan oleh Korps Marinir untuk mendukung misi operasi mereka.
• PM India Pantau Pangkalan Militer Ladakh: Musuh India Telah Melihat Api
• Latihan Militer di Perairan Sengketa, China Diprotes Vietnam, Filipina, hingga Pentagon
• Semena-mena Terhadap Palestina, Ternyata Tentara Israel Tak Jarang Dipecundangi TNI
Dilansir dari Naval Technology, pesawat ini dapat mengangkut 24 personel, serta kargo internal seberat 9 ton atau 6,8 ton kargo eksternal.
Varian terbaru dari Block C ini juga dilengkapi dengan sistem radar cuaca yang dapat meningkatkan kemampuan navigasi dalam cuaca buruk, serta sistem pengkondisian lingkungan yang dirancang ulang untuk meningkatkan kenyamanan awak pesawat.
Dilansir dari situs Boeing, kapasitas dan efektivitas yang diperluas dibangun ke dalam sistem Electronic Warfare, termasuk dispenser sekam atau suar tambahan, untuk meningkatkan kemampuan pesawat ini dalam menghalau setiap ancaman, baik yang datang dari udara maupun dari darat.
Pesawat ini menerapkan teknologi gabungan, yaitu pesawat tempur multirole yang menggunakan teknologi tiltrotor untuk menggabungkan kinerja vertikal helikopter dengan kecepatan jangakauan pesawat sayap tetap.
Dengan nasel dan rotor di posisi vertikal, pesawat ini dapat lepat landas, mendarat, dan melayang seperti helikopter.
Namun, setelah mengudara, nasel tersebut dapat diputar untuk mentransisikan menjadi pesawat turboprop yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi.
Spesifikasi:
- Mesin: Two Rolls-Royce AE1107C, 6,150 shp (4,586 kW)
- Panjang: Fuselage: 57.3 ft. (17.48.20 m); Stowed: 63.0 ft. (19.20 m)
- Width: Rotors turning: 84.6 ft. (25.78 m); Stowed: 18.4 ft. (5.61 m)
- Lebar: Nacelles vertical: 22.1 ft. (6.73 m); Stabilizer: 17.9 ft. (5.46 m)
- Diameter rotor: 38,1 ft (11,6 m) - Vertical Takeoff Max Gross Weight: 52.600 lbs. (23.859 kg)
- Kecepatan terbang: 270 kts (500 km/h) SL
- Radius misi: 428 nm – MV-22 Blk C with 24 troops, ramp mounted weapon system, SL STD, 20 min loiter time - Cockpit: 2 MV / 3 CV
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Spesifikasi Pesawat MV-22 Osprey yang Dipesan Indonesia dari AS"