Pasar Inpres Lhokseumawe Terbakar

Pedagang Pasar Inpres Lhokseumawe Menolak Pindah

Dari hasil rapat, para pedagang menolak pindah ke Pasar Induk Ujong Blang, sebagaimana solusi sementara yang ditawarkan pemerintah setempat.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Foto kiriman warga
Pedagang membangun kembali lapak yang terbakar. 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Unsur Muspika Banda Sakti, pada Minggu (12/7) siang, telah duduk bersama dengan pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Inpres Lhokseumawe.

Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Satpol PP dan WH Lhokseumawe yang letaknya dekat dengan lokasi bekas kebakaran.

Dimana hasil rapat tersebut, para pedagang menolak pindah ke Pasar Induk Ujong Blang, sebagaimana solusi sementara yang ditawarkan pemerintah setempat.

Sebelumnya, pasar Inpres merupakan pusat penjualan terbesar di Kota Lhokseumawe. Mulai dari pakaian, pecah belah, sembako, buah-buahan, daging dan lainnya.

Sehingga setiap hari, mulai subuh, Pasar Inpres sudah dipenuhi pedagang ataupun para pembeli.

Namun kejadian naas terjadi Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB tadi. Api menghanguskan sebagian besar bangun di pajak tersebut. Sebanyak 497 pedagang menjadi korban. 

Pada hari kejadian, unsur Muspida Lhokseumawe langsung meninjau lokasi kebakaran. Sehingga kala itu, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, menawarkan solusi agar pedagang bisa berjualan sementara waktu ke Pasar Induk Ujong Blang. Bila pedagang tidak mau, maka akan dicarikan solusi lainnya.

Guna membahas hal tersebut, maka kemarin siang, unsur Muspika Banda Sakti Lhokseumawe melakukan pertemuan dengan pedagang.

Camat Banda Sakti Bakhtiar SH MAP, membenarkan adanya pertemuan pihaknya dengan pedagang.

Dimana disimpulkan kalau pedagang tidak mau pindah dan tetap ingin berjualan di Pasar Inpres.

Terpisah 16 Tahun karena Tsunami, Gadis Aceh Ini Menemukan Kembali Ayahnya Lewat Media Sosial

Situs Cagar Budaya Benteng Indrapatra di Aceh Besar Kurang Dilestarikan dan Sepi Pengunjung

Ritual Tak Manusiawi, Lansia Diminumi Racun dan Dipijat Kepalanya Hingga Gagal Jantung Lalu Tewas

Agus seorang pedagang sayur di Pasar Inpres, menyebutkan, kalau pihaknya tidak mungkin pindah dan berjualan ke Pasar Induk.

Sehingga mereka tetap berjualan di Pasar Inpres. Bahkan dia sendiri sudah membersihkan bekas lapaknya dan mulai berjualan kembali.

"Kami berharap Pemerintah Kota Lhokseumawe bisa membangun secepatnya Pasar Inpres. Bia pun tidak dibangun segara, maka kami akan bangun sementara ini secara darurat, sehingga kami bisa tetap berjualan," pungkasnya.

Pantauan Serambinews.com, sebagian besar pedagang mulai membangun kembali lapak mereka dengan menggunakan kayu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved