Hari Pertama Sekolah
Hari Pertama PBM di Lhokseumawe, Hanya Murid Baru yang Hadir ke Sekolah dengan Jumlah Dibatasi
Sehubungan Kota Lhokseumawe masuk dalam katagori zona kuning, maka proses belajar mengajar secara tatap muka tidak bisa dilakukan.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Proses belajar mengajar pada tahun ajaran baru dimulai secara serentak pada Senin (12/7/2020).
Namun pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe memastikan tidak bisa menggelar proses belajar mengajar secara tatap muka.
Hal ini sehubungan Kota Lhokseumawe sampai sekarang masih masuk dalam katagori zona kuning.
Namun pada hari pertama sekolah, proses yang hadir ke sekolah hanya bagi murid baru. Itu pun jumlahnya dibatasi dan menggunakan pakaian bebas.
Kehadiran murid baru itu pun bukan untuk proses belajar mengajar, namun hanya perkenalan dengan wali kelas serta memaparkan bagaimana proses belajar secara daring.
Sebagaimana terlihat di SD Negeri 1 Banda Sakti Lhokseumawe. Sekitar pukul 08.00 WIB tadi pagi, para murid kelas satu dengan pakaian bebas datang ke sekolah. Mereka diwajibkan menggunakan masker. Setiap kelas hanya untuk 10 murid. Selanjutnya dilanjutkan proses perkenalan. Pertemuan itu pun hanya berlangsung satu jam.
Kepala SD Negeri 1 Banda Sakti, Efendi MPd, menyebutkan, dasarnya proses belajar mengajar tetap berlangsung di rumah. Cuma hanya bagi murid baru yang diminta hadir ke sekolah untuk proses perkenalan. "Namun jumlahnya pun dibatasi. Setiap lokal hanya 10 murid," katanya.
Intinya, sebut Efendi, tidak ada proses belajar mengajar secara tatap muka. "Pertemuan dengan murid baru hanya untuk perkenalan dan pemaparan bagaimana proses belajar di rumah," demikian Efendi.(*)
• Hari Pertama Sekolah di Bireuen, Siswa Bawa Surat Izin dan Wajib Pakai Masker
• Kasihan DPRA, Lemah di Mata Pemerintah, Masyarakat, bahkan di Mata Mahasiswa
• Dukung Kuliah Daring, STKIP US Kutacane Bagi Paket Data Internet untuk Dosen dan Mahasiswa
• Setelah India, Kini China Pancing Emosi Warga Indonesia, Klaim Batik Kerajinan Tradisional Tiongkok