Info Subulussalam

Murid SD Belajar Tatap Muka di Sekolah, Kepsek: Tetap Mengikuti Protokol Kesehatan Covid-19

Sekolah memberikan kebebasan bagi orang tua apakah anaknya belajar tatap muka atau di rumah secara daring.

Penulis: Khalidin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/KHALIDIN
Muhammad Amin, S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Subulussalam, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Murid Sekolah Dasar (SD) se-Kota Subulussalam dalam tiga hari terakhir telah memulai beajar tatap muka di sekolah.

Kepala SD Negeri 6 Subulussalam, Muhammad Amin, SPd, kepada Serambinews.com, Rabu (15/7/2020) menyatakan KBM tatap muka digelar atas izin wali murid.

Menurut Muhammad Amin, tidak ada pemaksaan untuk murid agar belajar di sekolah.

Sekolah memberikan kebebasan bagi orang tua apakah anaknya belajar tatap muka atau di rumah secara daring.

Untuk wali murid yang keberatan anaknya belajar tatap muka di sekolah, kata Muhammad Amin, mereka tidak memaksa dan memberikan fasilitas belajar di rumah.

Hanya saja umumnya murid di sekolahnya memilih belajar tatap muka atas persetujuan orang tua.

Belajar Tatap muka ini menurut Muhammad Amin hanya dua jam dalam sehari dengan jumlah peserta diatur paling banyak 18 orang.

Biasanya, sebelum covid-19 waktu belajar SD mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.

”Tapi sekarang hanya dua jam karena menjaga kondisi pandemic covid-19,” kata Muhammad Amin.

Kini, kata Muhammad Amin, waktu belajar anak-anak mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB tanpa waktu istirahat.

Mayoriitas Warga Aceh Besar Kendarai Minibus, Ini Penjelasan Kepala UPTD Wilayah II Soal Pajak

Sambut Hari Bakhti Adhyaksa, Kejari Aceh Singkil Bagikan Santunan

Tindaklanjuti Instruksi Wali Kota, Camat Banda Raya Langsung Bangun MCK Rumah Nek Khairani

Muhammad Amin juga mengaku mereka mensosialisasikan kepada semua wali murid atau orang tua soal protokol kesehatan covid-19.

Makanya, setiap murid menggunakan masker termasuk orang tua. Jaga jarak, mencuci tangan serta pengukuran suhu tubuh.

“Pokoknya prosedur kesehatan tetap kita laksanakan, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan tidak berkerumun di sekolah,” pungkas Muhammad Amin.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam Sairun SAg menjawab Serambinews.com.

Menurut Sairun, pihak sekolah tingkat SD tidak dibenarkan membuka kegiatan belajar tatap muka jika tidak mendapat persetujuan orang tua.

Lantaran itu, sebelum dimulainya KBM tatap muka tahun ajaran baru 2020/2021, setiap sekolah diwajibkan menyiapkan surat persetujuan para wali murid.

Setiap wali murid, kata Sairun dianjurkan membuat pernyataan persetujuan dan tidak keberatan anaknya mengikuti KBM tatap muka di sekolah dasar.

Sairun menambahkan, hasil evaluasinya dalam dua hari ini tidak ada wali murid yang merasa keberatan anaknya belajar tatap muka di sekolah.

Ini terbukti seluruh Sekolah Dasar atau SD di Kota Subulussalam menggelar pembelajaran tatap muka.

“Kita tidak membenarkan proses belajar mengajar tingkat SD secara tatap muka tanpa ada persetujuan wali murid tapi faktanya sekolah wali murid mendukung dan setuju anaknya belajar tatap muka di sekolah,” kata Sairun

Meski demikian, Sairun juga memastikan Dinas Pendidikan maupun sekolah memberi ruang bagi wali murid manakala ada yang memilih anaknya belajar di rumah.

Jika ada wali murid memilih anaknya belajar di rumah maka dinas dan sekolah menyiapkan materi dan modul.

Sejauh ini, kata Sairun belajar tatap muka tingkat SD di sekolah berjalan dengan baik dan mendapat sambutan dari wali murid.

Selain itu, dibukanya KBM tatap muka tingkat SD di Subulussalam lantaran daerah ini merupakan zona hijau.

Namun, KBM tatap muka tetap mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan serta cek suhu tubuh.

“Intinya KBM tatap muka kita laksanakan atas dasar persetujuan wali murid. Umumnya wali murid sangat antusias karena belajar di rumah sangat tidak efesien,” pungkas Sairun.

Para wali murid Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SD/SMP) di Kota Subulussalam mendukung diberlakukannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.

“Karena selama tiga bulan lockdown, akademik anak-anak kami justru makin menurun, yang dulu dia tau kembali lupa,” kata Ny Herlina, salah seorang wali murid kepada Serambinews.com, Selasa (14/7/2020).(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved