Soal KBM Tatap Muka SD, Kadisdikbud Subulussalam Nyatakan Atas Izin dan Persetujuan Wali Murid

Herlina menilai belajar online baik via android, aplikasi atau radio sangat menyulitkan anak-anak.

Selain itu, orang tua juga mengaku kesulitan mengontrol anak mereka selama tidak sekolah.

Anak-anak, kata Herlina justru keluyuran dan sulit terkontrol. Sebab, sangat beda pelajaran di sekolah dengan di rumah.

Belajar di sekolah memotivasi para murid atau siswa lantaran ada rekan-rekannya yang menjadi contoh atau lainnya.

Oleh karena itu, Herlina menyatakan mendukung pemberlakuan belajar tatap muka.

”Kami memberikan persetujuan digelarnya belajar tatap muka di sekolah,” ujar Herlina.

Hal senada disampaikan Asmaiyah, wali murid lainnya yang mengaku mendukung dilaksanakan belajar di sekolah.

“Kalau di sekolah belajarnya kan lebih bagus lagi. Pokoknya lebih baik belajar di sekolah daripada di rumah,” terang Asmaiyah yang mengaku mengizinkan anaknya belajar di sekolah.

Sebagaimana diketahui seluruh sekolah mulai SD hingga SMP di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Subulussalam, Selasa (14/7/2020) memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.

Para murid yang ditanyai mengaku lebih senang belajar di sekolah daripada di rumah.

Kepala Disdikbud Kota Subulussalam, Sairun yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan KBM tatap muka dilaksanakan diwilayahnya mulai Selasa (14/7/2020). 

Sebenarnya, kata Sairun proses pembukaan sekolah resmi dilaksanakan Senin (13/7/2020).

Namun pada hari itu belum ada KBM kecuali sebatas pengenalan atau sosialisasi baik murid maupun orang tua.

KBM baru dilaksanakan hari kedua tahun ajaran baru untuk seluruh sekolah SD dan SMP yang ada di Kota Subulussalam.

Sairun mengatakan sejauh ini proses KBM berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh para wali murid.