Berita Aceh Utara
Uni Eropa Kucurkan Dana Rp 573 Juta untuk Bantu Pengungsi Rohingya di Aceh Utara
Bantuan dana kemanusia dari Uni Eropa tersebut disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Uni Eropa mengalokasikan dana 35.000 Euro atau sekitar Rp 573 juta untuk bantuan kemanusiaan kritis kepada imigran Rohingya di Aceh Utara.
Bantuan dana kemanusia dari Uni Eropa tersebut disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Dana itu, menurut Uni Eropa digunakan untuk bantuan air bersih, fasilitas sanitasi, perawatan kesehatan, dukungan psikososial, serta bahan-bahan penting, seperti alas tidur dan selimut, barang-barang higenis dan alat pelindung diri.
• Masih Misteri, 57 Nelayan Argentina Positif Corona Setelah Pulang dari Melaut Selama 35 Hari
• Media Australia Soroti Mahalnya Biaya Tes Covid-19 di Indonesia, Mencapai Rp 14,5 Juta
“Tim PMI juga akan melakukan sosialisasi kebersihan, dengan fokus pada kesehatan virus corona atau covid-19 dan demam berdarah,” kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataan yang diterima Serambinews.com, Rabu (15/7/2020).
Selain itu, Uni Eropa mengatakan bahwa dana itu juga digunakan untuk mendukung upaya pemulihan kontak antara anggota keluarga yang terpisah.
• PMI Lhokseumawe Berikan Layanan RFL bagi Imigran Rohingya
• KPPAA Minta UNHCR Segera Carikan Negara Ketiga untuk Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe
• UNHCR Apresiasi Indonesia dan Siap Bantu Pemerintah Tangani Etnis Rohingya di Aceh Utara
Bantuan dana kemanusiaan ini adalah bagian dari kontribusi Uni Eropa untuk Dana Darurat Penanggulangan Bencana (DREF) yang dikelola Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Untuk menghindari penganiayaan di Myanmar dan penampungan pengungsi di Bangladesh.
Para imigran Rohingya telah bertahun-tahun menggunakan kapal menuju negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk Malaysia, Thailand dan Indonesia.
Pandemi virus corona telah memperburuk situasi ketika negara-negara di kawasan ini menutup perbatasan mereka.
Sehingga beberapa kapal terombang-ambing selama berminggu-minggu dengan ratusan Rohingya di dalamnya.
Sebelumnya, pada Rabu (24/6/2020), sebuah kapal bermuatan 94 orang etnis Rohingya terdampar di lepas pantai Seunuddon, Aceh Utara.
• Guru Besar di IPB Bogor Galang Dana untuk Rohingya yang Ditampung di Aceh
• PMI Lhokseumawe Bangun 6 Unit MCK untuk Pengungsi Rohingya
• Melihat Kondisi Pengungsi Rohingya; Dari Shalat Jumat, Perawatan, Hingga Rencana Relokasi
Sempat tidak diizinkan untuk mendekati daratan Aceh, warga yang berada di lokasi memprotes ke petugas.
Warga akhirnya sepakat untuk menurunkan imigran Rohingya dari kapal yang ada di perairan tepi Pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Kamis (25/6/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Diwarnai hujan dan petir, warga menurunkan satu-persatu imigran Rohingya dengan mendahulukan anak-anak, wanita, dilanjutkan laki-laki dewasa, dan disambut haru para imigran.
Para pengungsi Rohingya akhirnya direlokasi ke Gedung BLK Lhokseumawe di kawasan Kandang, Kecamatan Muara Dua pada Jumat (10/7/2020).
Relokasi itu bertujuan agar para pengungsi mendapat tempat tinggal lebih layak dengan fasilitas yang memadai. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• Pemotor Tampar Spion Mobil di Jalan, Videonya Viral Namun Warganet Tak Kesal, Diduga Ini Sebabnya
• Perkosa Adik Kandung Sejak Usia 11 Tahun, Ibu Minta Anaknya Dibebaskan Karena Akan Menikah