Update Corona di Aceh
Pihak RSUZA Periksa Pasien Langsung di Teras IGD, untuk Apa?
RSUZA Banda Aceh memberlakukan ketentuan baru dalam pelayanan pasien yang akan berobat melalui instalasi gawat darurat (IGD)
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Manajemen Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh memberlakukan ketentuan baru dalam pelayanan pasien yang akan berobat melalui instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit pendidikan itu.
Kebijakan tersebut diberlakukan sejak Selasa (14/7/2020) lalu. Konkretnya, terhadap semua pasien IGD dilakukan pemeriksaan rapid antibodi.
Direktur RSUZA Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICS yang ditanyai Serambinews.com, Kamis (16/7/2020) petang mengakui adanya kebijakan baru tersebut.
Azhar bahkan menerangkan bahwa setiap pasien yang baru sampai, setelah diturunkan dari kendaraan tidak langsung masuk ke triase, akan tetapi menunggu sejenak di beranda IGD RSUZA.
"Nah, saat di beranda itulah langsung dilakukan pemeriksaan darah rapid antibodi," kata Azharuddin.
• Ratusan Anggota PETA Bener Meriah Pagar Areal Bandara Rembele, Ini Persoalannya
Menurut Azhar, kebijakan ini merupakan bentuk respons manajemen RSUZA terhadap bertambahnya kasus-kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal dalam beberapa hari terakhir, sehingga prosedur masuk IGD perlu lebih diperketat.
• Gunakan Senjata Tajam, Polisi Tangkap 11 Pelaku Tawuran di Lapangan Gelanggang Unsyiah Darussalam
Tujuannya, kata Azhar, adalah agar kualitas layanan RSUZA makin meningkat, di samping untuk keamanan petugas, sesama pasien, juga pendamping pasien.
Menurut Azhar, rapid test antibodi itu tidak lama prosesnya. Setiap pasien selesai diperiksa dalam waktu sekitar 30 menit.
"Nah, kita harapkan pasien dan masyarakat dapat memahaminya demi kebaikan dan safety yang lebih baik lagi untuk semuanya," tukas Azharuddin.
Azharuddin juga menjelaskan tujuan utama dari kebijakan baru itu.
Tujuan yang lebih penting lagi adalah jika hasil rapid test antibody reaktif, maka pasien akan dialihkan langsung ke IGD Penyakit Infeksi penyakit infeksi new-emerging dan reemerging (Pinere) RSUZA lama.
"Pelayanan di sini merupakan one stop services: IGD Pinere, RICU, Pinere 1 dan 2 dengan total 42 tempat tidur," sebut Azhar.
• Bupati Bener Meriah Apresiasi Khitanan Massal Bagi Anak Yatim dan Kurang Mampu di Bener Kelipah
Ia tambahkan bahawa pasien ditangani secara terpisah.
"Rawatan tidak tercampur dengan pasien lain di ruang rawat existing RSUZA hibah Jerman yang saat ini menjadi RSUZA," kata Azhar.