Luar Negeri
Ratusan Universitas AS Ajukan Tuntutan, Donald Trump Batalkan Pengusiran Mahasiswa Asing
Presiden AS Donald Trump, Rabu (15/7/2020) membatalkan pengusiran mahasiswa asing. Aturan yang dibuatnya sendiri pada 6 Juli 2020 itu telah melegakan
Presiden MIT mengatakan lembaganya juga siap untuk melindungi mahasiswa dari kebijakan sewenang-wenang lebih lanjut.
“Kasus ini juga membuat sangat jelas bahwa kehidupan nyata dipertaruhkan dalam masalah ini, dengan potensi bahaya nyata," kata Presiden L Rafael Ref"
“Kita perlu mendekati pembuatan kebijakan, mengutamakan kemanusiaan,” ujarnya.
Di bawah kebijakan itu, mahasiswa internasional di AS akan dilarang mengambil semua kursus secara online mulai musim gugur ini.
Visa baru tidak akan dikeluarkan untuk siswa di sekolah yang berencana menyediakan semua kelas online, termasuk Harvard.
Siswa yang sudah berada di AS akan menghadapi deportasi jika tidak pindah sekolah atau meninggalkan negara itu secara sukarela.
Bahkan jika wabah telah memaksa perguruan tinggi untuk memindahkan semua kelas ke online selama semester, siswa internasional akan dipaksa untuk pindah sekolah dengan instruksi kampus atau meninggalkan negara itu.
Pejabat imigrasi mengeluarkan kebijakan minggu lalu, membalikkan pedoman sebelumnya dari 13 Maret 2020.
“Perguruan tinggi, pendidikan online akan ditunda selama pandemi virus Corona ini.”
Para pemimpin universitas percaya aturan itu, bagian dari upaya Donald Trump untuk menekan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Direncanakan pada musim gugur ini, walau kasus-kasus virus baru terus meningkat.
Kebijakan itu mendapat reaksi keras dari institusi pendidikan tinggi, dengan 200 lebih penandatanganan mendukung tantangan oleh Harvard dan MIT.
Colleges mengatakan kebijakan itu akan membahayakan keselamatan siswa dan melukai sekolah secara finansial.
Banyak sekolah bergantung pada uang siswa internasional, dan beberapa berdiri untuk kehilangan jutaan dolar AS dalam pendapatan jika aturan itu berlaku.
Harvard dan MIT adalah yang pertama menentang kebijakan itu, tetapi setidaknya tujuh gugatan federal lainnya telah diajukan oleh universitas dan negara bagian.