Breaking News

Berita Politik

Rizieq Shihab Minta Jokowi Mundur, Muncul Via Rekaman Suara Saat Demo Tolak RUU HIP di Gedung DPR

"Sudah saatnya Jokowi segera mengundurkan diri secara terhormat," kata HRS saat awal maklumatnya.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI diiringi salawat seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017). Kehadiran Habib Rizieq di Mapolda Jabar dalam rangka memenuhi panggilan tim penyidik Polda Jabar terkait dugaan kasus penghinaan Pancasila. 

Sempat terjadi aksi lempar botol yang berasal dari kerumunan massa aksi ke arah aparat kepolisian yang mengamankan aksi tersebut. Massa juga sempat membakar ban di depan Gedung DPR atau Jalan Gatot Subroto arah Slipi.

Beruntung, aksi lempar botol ini tak berlangsung lama dan massa pun mulai membubarkan diri ke arah TVRI. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih berjaga-jaga mensterilkan area titik demonstrasi.

Lalu lintas di depan Gedung DPR, atau tepatnya Jalan Gatot Subroto arah Slipi akhirnya dibuka kembali usai massa aksi tolak Omnibus Law dan RUU HIP membubarkan diri. Sekira pukul 20.00 WIB, kendaraan hanya bisa melintas menggunakan jalur TransJakarta.

Hal itu dikarenakan sampah plastik dan batu berserakan di jalur protokol Jalan Gatot Subroto. Sementara itu nampak pasukan oranye menyapu jalanan yang dipenuhi sampak plastik.

Ogah Buru-buru

DPR dan pemerintah sepakat untuk tidak terburu-buru membahas RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Hal itu dikatakan Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima Surat Presiden (Surpres) tentang konsep RUU BPIP yang diserahkan Menko Polhukam Mahfud MD.
"DPR dan pemrintah sudah bersepakat bahwa konsep RUU BPIP ini tdk akan segera dibahas," kata Puan.

Puan memastikan DPR dan pemerintah akan menyerap aspirasi masyarakat sebelum memulai pembahasan RUU BPIP. Hal itu untuk menghindari pertentangan di masyarakat yang muncul akibat RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

"DPR akan lebih dahulu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut mempelajari, memberi saran, masukan, kritik terhadap RUU BPIP itu," ujarnya.

"DPR bersama pemeritah akan membahas RUU BPIP itu apabila DPR dan epmerintah sudah mendapatkan elemen masyarakat yang cukup sehingga hadirnya RUU BPIP ini menjadi kebutuhan hukum yang kokoh pada upaya pembinaan Pancasila lewat BPIP," tambahnya.

Sementara itu, dalam kesempatan itu Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan pemerintah menyerahkan surat presiden (supres) yang berisi tiga dokumen. "Saya membawa surat presiden yang berisi tiga dokumen, satu dokumen surat resmi dari Presiden kepada ibu Ketua DPR dan dua lampiran lain terkait rancangan undang-undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," kata Mahfud.

Mahfud menyebut RUU ini berbeda dengan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang banyak ditentang masyarakat. RUU BPIP disebut Mahfud untuk merespon perkembangan yang ada di masyarakat tentang ideologi Pancasila, di mana TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 menjadi pijakan dalam pembahasan RUU BPIP.

"Itu ada di dalam RUU ini, menimbang butir 2 sesudah Undang-Undang Dasar 1945, menimbang butir 2itu TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966," ujar Mahfud.(tribun network/mam/sen/wly)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved