Berita Aceh Barat

Aksi Demo Diwarnai Pembakaran Bendera Berlambang Palu Arit di Meulaboh, Ini Tuntutan Mahasiswa

Masa dalam jumlah banyak yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Mahasiswa Menuntut Keadilan (GRMMK) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRK...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/SA'DUL BAHRI
Ketua DPRK Aceh Barat bersama dengan mahasiswa membakar bendera berlambang palu arit, sebagai bentuk penolakan dan perlawanan terhadap kebangkitan PKI di tanah air, yang berlangsung dalam aksi unjukrasa yang dilakukan oleh mahasiswa di depan Gedung DPRK Aceh Barat, Senin (20/7/2020). 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Masa dalam jumlah banyak yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Mahasiswa Menuntut Keadilan (GRMMK) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRK Aceh Barat, Senin (20/7/2020).

Dalam aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa itu sebagai bentuk protes penolakan terhadap rancangan undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP), Omnibus Law dan meminta adanya Transparansi Dana Covid-19.

Aksi tersebut diawali dari halaman Masjid Agung Meulaboh sekaligus tempat berkumpulnya masa, sambil berorasi massa bergerak ke Kantor DPRK Aceh Barat yang menjadi tujuan.

Kedatangan para pengunjuk rasa tersebut disambut langsung oleh Ketua DPRK bersama wakil dan para anggota DPRK lainnya, guna menampung aspirasi dari mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

Tuntutan mahasiswa tersebut sahuti langsung oleh Ketua DPRK Aceh Barat Samsi Barmi, wakil dan sejumlah anggota DPRK lainnya dengan ikut serta meneken petisi yang berisi penolakan rancangan undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP), Omnibus Law.

Anggota DPRA Tetap Dukung Proyek Multi Years, Tapi Persoalkan Hal Ini

Bireuen Pilot Projek Subsektor Ekonomi Kreatif, dalam Bidang Seni Pertunjukan

Petisi yang ditandatangani oleh Ketua DPRK dan Wakil Ketua DPRK Aceh Barat sebagai bentuk penolak undang-undang tersebut yang nantinya akan disampaikan ke DPR Aceh dan DPR RI.

Usai dilakukan penandatangan petisi tersebut, dilanjutkan dengan pembakaran bendera PKI yang berlambang palu arit ikut dibakar langsung oleh Ketua DPRK Aceh Barat Samsi Barmi bersama dengan mahasiswa peserta aksi unjuk rasa.

Pembakaran bendera palu arit tersebut sebagai bentuk penolakan dan perlawanan terhadap kebangkitan PKI di Tanah Air.

Sementara arus lalu lintas di depan Kantor DPRK Aceh Barat terlihat macet, pihak kepolisian dari Polres Aceh Barat terlihat siaga di lokasi memberikan pengaman dan mengatur arus lalu lintas. Usai melakukan aksi unjuk rasa, para mahasiswa membubarkan diri secara tertib dan satu persatu meninggalkan lokasi demo.

“Kita menolak dan melawan kebangkitan PKI di tanah air, dan menolak RUU HIP, Omnibus Law,” tegas Adil Kurniawan, Koordinator Aksi

Aksi tersebut para mahasiswa juga meminta adanya transparansi terhadap penggunaan dana untuk penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) di daerah, hal itu supaya publik mengetahui kemana dihabiskan anggaran negara itu.

Unjuk rasa tersebut yang tergabung dalam GRMMK itu melibatkan beberapa lembaga yaitu dari LSM, OKP, Ormas dan beberapa Lembaga kemahasiswaan lainnya.

Telat Umumkan Hasil Swab Test Tiga Minggu, Kementerian Kesehatan Singapura Minta Maaf

Segepok Uang Jatuh di Jalan Akibat Gagal Dibawa Kabur Pencuri

Bupati Rocky Apresiasi Kejari Tanam Bibit Mangrove, Ini Jumlahnya

Ketua DPRK Aceh Barat, Samsi Barmi yang diamping para Wakil Ketua dan anggota DPRK lainnya yang menemui langsung para pengunjuk rasa tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved