Ibu di Tasikmalaya Hamil Satu Jam Lalu Melahirkan, Dokter Sebut Kasus Langka
Peristiwa sangat langka tersebut, sempat membuat heboh warga sekitar. Bahkan salah seorang warga, Taufik Rahman, sempat mempostingnya di media sosial.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seorang ibu rumah tangga bernama Heni Nuraeni (30), warga Kampung/Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, tiba-tiba saja melahirkan tanpa merasakan hamil atau menunjukkan gejala ibu hamil pada umumnya terlebih dahulu.
Peristiwa sangat langka tersebut, sempat membuat heboh warga sekitar. Bahkan salah seorang warga, Taufik Rahman, sempat mempostingnya di media sosial hingga viral.
Saat ditemui, Heni menuturkan, dirinya selama sembilan bulan terakhir ini tidak merasakan sedang hamil. Bahkan siklus menstruasinya pun berjalan normal setiap bulan.
• Teror Sperma Gegerkan Tasikmalaya, Pelaku Targetkan Wajah Wanita Hingga Dilakukan di Tempat Ramai
• 40 Perempuan Pengungsi Rohingya Jalani Tes Kehamilan, Ini Tujuannya
• Wanita Hamil Gerebek Suami Selingkuh di Kosan, Pelakor Malah Nasehati Istri Sah: Introspeksi Aja
Tetapi pada hari Sabtu (18/7/2020) sekitar pukul 21.00 WIB ia merasakan ada yang mengeras di perutnya. Tak lama ia merasakan mulas ingin melahirkan.
Seisi rumah panik dengan peristiwa yang menimpa ibu beranak dua ini. Erik (38), suami Heni, segera memanggil bidan.
Beberapa saat kemudian Heni pun melahirkan seorang bayi laki-laki sehat dengan bantuan bidan.
Berat badan sang jabang bayi normal 3,4 kg dengan panjang 48 cm. "Saya tidak percaya kok bisa melahirkan tanpa merasakan hamil terlebih dahulu. Tapi mungkin ini berkah dari Allah SWT. Ini anak kandung kami yang ketiga," kata Heni semringah.
Ayah kandung Heni, Mudin (55) juga mengaku kaget. Dia menuturkan, sebenarnya anaknya tersebut sudah merasakan mulas-mulas sekitar pukul 19.00 WIB.
Namun, lama kelamaan sakit yang dirasakan Heni semakin bertambah.
• Kisah Pilu Jenazah Positif Corona di Tasikmalaya Ditolak Warga, Disimpan Selama 24 Jam di Ambulans
• Dinyatakan Sembuh, RR Pasien Covid-19 Aceh Selatan Diantar Pulang Ke Rumah, Begini Kondisinya
• Melahirkan Sendirian, Ibu Ini Tarik Bayi Hingga Kepala Terputus di Perut, Tubuh Dimasukkan Plastik
"Saya kaget, kenapa ingin melahirkan. Hamil saja tidak. Tapi ternyata benar dan kami segera memanggil bidan desa. Akhirnya memang lahir anak laki-laki," ujar Mudin.
Kini, Mudin berharap, cucu ketiganya tersebut tumbuh besar dan sehat terus, walaupun proses melahirkannya tidak biasa. Dia juga berharap bayi itu bisa membawa berkah.
"Saya pun berharap kelahiran bayi ini membawa berkah di keluarga kami," katanya.
Salah seorang tetangga Heni Nuraeni (30), bernama Otong menjadi saksi detik-detik ibu beranak dua itu melahirkan jabang bayi.
"Sebelum melahirkan, Heni diserang mulas-mulas hebat. Lalu perutnya membesar dan sempat membesar ke arah dadanya. Saya kaget melihatnya. Setelah itu saya keluar karena Heni sudah mau melahirkan," kata Otong.
Kasi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Reti Zia D, kasus melahirkan anak tanpa merasakan kehamilan bukan hal baru dalam dunia medis.
"Dalam kehamilan itu ada yang namanya cryptic pregnancy atau kehamilan samar. Si ibu tidak merasakan sedang hamil, padahal di dalam pertunya tumbuh janin dan terus membesar tanpa disadari ibunya. Tapi kasusnya sangat langka," kata Reti.
Dalam dunia medis, seorang perempuan yang tidak mengetahui dirinya sudah hamil sampai berbulan-bulan lamanya disebut dengan kehamilan kriptik atau cryptic pregnancy. Ada penyebab utama mengapa kehamilan kriptik terjadi.
Penyebab utama itu adalah kadar hormon kehamilan hCG (human chorionoic gonadtropin) yang rendah dalam darah.
Hormon tersebut diproduksi oleh plasenta untuk mempertahakan kehamilan dan mendukung perkembangan janin.
Dalam kasus tertentu, wanita yang menghasilkan hormon hCG dalam jumlah sedikit mungkin akan mendapatkan hasil negatif saat dicek lewat tes pack.
Tentu saja, saat mengetahui hasilnya negatif, perempuan yang hamil justru akan berpikir dirinya tak hamil.
Dokter Kandungan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Ruswana Anwar menjelaskan kejadian di Tasikmalaya bisa disebut jarang dengan perbandingan 1:25.000 kehamilan.
Untuk kasus anak pertama biasanya mudah dikenali, karena ada tanda-tanda kehamilan pada umumnya.
"Tapi kalau anak kedua atau ketiga tubuh sudah biasa, pernah mengalami hamil sehingga tanda-tanda hamil tidak diperhatikan ibunya," ujarnya.
Cryptic pregnant di kehamilan anak ketiga sangat mungkin terjadi tanpa keluhan mual, tidak sering buang air kecil, tidak keluar sekresi kolostrum lalu hipertegmentasi tidak dirasakan.
"Memang kalau anaknya sudah lebih dari dua, biasanya tidak keluhan hamil akibat dari hormon plasenta tinggi itu tidak dirasakan oleh ibu-ibu," katanya.
Menanggapi keadaan ibu yang mengalami menstruasi saat hamil, dia mengatakan, itu bukanlah darah dari menstruasi. Pada usia kehamilan 8 sampai 10 minggu atau bahkan sampai 12 minggu, beberapa ibu hamil akan mengeluarkan flek yang berlangsung tiga sampai lima hari.
"Cuman bukan haid, hanya flek saja. Karena hormon hamilnya belum begitu tinggi, tetapi kalau di atas 12 minggu tidak lagi haid biasanya," ucapnya.(Tribun Network/man/ius/wly)