Lagi, China Dituduh Perlakukan Muslim Uighur Bak Romusha di 11 Perusahaan, Dipekerjakan Tanpa Bayar
Duta Besar Liu Xiaoming berdebat dengan Andrew Marr ketika dia diperlihatkan video tersebut secara langsung.
SERAMBINEWS.COM - Beberapa waktu lalu, Duta Besar China untuk Inggris diundang dalam sebuah acara BBC.
Dalam acara tersebut, ia dihadapkan pada pembahasan tentang perlakuan China terhadap orang-orang Uighur.
Melansir Express.co.uk, Minggu (19/7/2020), hal ini terjadi ketika rekaman baru yang menunjukkan orang-orang Uighur diusir keluar dari wilayah mereka untuk bekerja sebagai pekerja paksa di pabrik-pabrik di seluruh negeri muncul di hadapan publik.
Nampak sebagai sebuah langkah baru dalam kampanye China untuk mengasimilasi secara paksa minoritas Muslimnya.
Duta Besar Liu Xiaoming berdebat dengan Andrew Marr ketika dia diperlihatkan video tersebut secara langsung.
Ketika ditanya apa yang terjadi dalam rekaman itu, Liu diam.
Beberapa saat kemudian dia malah berbicara tentang bagaimana wilayah Xinjiang adalah tempat "paling indah".
Marr kemudian mengoreksinya lagi, menunjuk pada video: "Duta Besar, itu bukan liputan tentang keindahan, bukan?"
• Fakta Ibu dan Anak Berhubungan Badan, Dilakukan saat Suami Melaut, 3 Kali Kepergok Sang Putri
• Vaksin Covid-19 dari Oxford Tunjukkan Hasil Baik, Mampu Netralkan Virus Corona di Tubuh
Diplomat China itu berkata: "Saya tidak tahu dari mana Anda mendapatkan rekaman video ini.
"Terkadang Anda memiliki transfer tahanan di beberapa negara."
Untuk diketahui, rekaman itu menunjukkan orang-orang berlutut, ditutup matanya dan dicukur, sebelum dibawa ke kereta.
Liu bersikeras dia tidak tahu apa yang terjadi dalam video itu dan bertanya dari mana asalnya.
Lalu pembawa acara BBC menyatakan bahwa rekaman itu telah disahkan oleh agen intelijen barat setelah tersebar di seluruh dunia.
Liu membela negaranya: "Kecerdasan barat terus melakukan tuduhan palsu terhadap China. Orang-orang mengatakan kami melakukan pembersihan etnis tetapi populasi Xinjiang meningkat dua kali lipat dalam 40 tahun."
Sementara itu, China akan menghadapi tuduhan genosida di PBB setelah dugaan laporan perlakuan mereka terhadap Uighur memenuhi definisi tersebut.