Lifestyle
5 Manfaat Biji Wijen Hitam yang Tak Banyak Orang Tahu, Bagus untuk Kesehatan dan Kecantikan
Biji wijen hitam dipercaya dapat membantu mengurangi stress oksidatif karena kaya antioksidan.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Selain itu, beberapa penelitian pada manusia telah menunjukkan bahwa biji wijen hitam dapat membantu mengurangi stres oksidatif.
Studi yang dilakukan terhadap 30 orang dewasa ditemukan bahwa mengonsumsi 2,5 gram kapsul biji wijen hitam per hari selama 4 minggu secara signifikan dapat menurunkan tingkat malondialdehyde (MDA).
Salah satu biomarker stres oksidatif yang paling umum digunakan.
• Begini Tips Memasak Nasi Agar Mengurangi Kalori Hingga 60 Persen
Namun, penelitian manfaat wijen hitam terhadap manusia masih terbatas dan memerlukan lebih banyak studi hingga saat ini.
2. Dapat meningkatkan tekanan darah
Dalam penelitian yang sama terhadap 30 orang dewasa, mengonsumsi kapsul yang mengandung 2,5 gram tepung biji wijen hitam setiap hari selama 4 minggu, secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik.
Selain itu, tinjauan sistematis penelitian tentang efek biji wijen pada tekanan darah menemukan bahwa lima dari tujuh studi klinis mengalami peningkatan signifikan dalam tekanan darah.
Namun, studi dengan metodologi yang lebih kuat masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan awal ini.
3. Kemungkinan memiliki sifat antikanker
Selama beberapa tahun terakhir, biji wijen telah diteliti karena sifat antikankernya.
Dua senyawa dalam biji wijen hitam, yakni sesamol dan sesamin diyakini berkontribusi terhadap sifat antikankernya.
Senyawa sesamol sudah menunjukkan sifat antikankernya pada beberapa penelitan terhadap hewan dan tabung percobaan.
• Empat Tips Mendapatkan Kulit Sehat, Lembab dan Cerah Hanya dengan Susu
Studi-studi ini telah mengamati kemampuan senyawa untuk memerangi stres oksidatif dan mengatur berbagai tahap siklus hidup sel dan jalur pensinyalan dimana masing-masing memainkan peran dalam pengembangan kanker.
Sementara itu, sesamin juga dipercaya memainkan peran yang sama dalam pencegahan kanker.
Namun penelitian yang dilakukan hingga saat ini masih kurang.