Vaksin Virus Corona
Dunia Sudah Memiliki 24 Vaksin Virus Corona Paling Potensial, Ini Daftar Penciptanya
Salah satu kandidat vaksin yang paling layak adalah AZD1222 , yang dikembangkan bersama oleh Universitas Oxford, perusahaan Inggris-Swedia...
Perusahaan ini telah memiliki lebih dari satu dekade pengalaman dalam menghadapi beberapa penyakit paling menular di dunia, termasuk Covid-19, influenza, RSV, Ebola, MERS, dan SARS.
Sementara, vaksin buatan perusahaan ini telah memasuki tahap kedua uji klinis. Kemajuan uji klinis merupakan tanda positif dalam pengembangan obat, meski bukan jaminan vaksin pada akhirnya akan berhasil.
10. Moderna
Berdiri pada 2010, Moderna, Inc. merupakan perusahaan bioteknologi yang berpusat di Cambridge, Massachusetts, dengan berfokus pada penemuan obat dan pengembangan obat berdasarkan RNA duta (mRNA).
Perusahaan ini menciptakan mRNA sintetis yang dapat disuntikkan ke tubuh pasien untuk membantu pasien membuat terapi sendiri. Pada Januari 2020, Moderna bermitra dengan Wuhan Institute untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Moderna adalah yang pertama kali memulai pengujian vaksin virus corona baru, SARS-CoV-2, pada manusia. Pengujian ini dilakukan pada 16 Maret lalu, sekitar 66 hari setelah urutan genom virus dirilis.
Sementara itu, perusahaan bioteknologi ini mengatakan akan memasuki tahap akhir uji coba manusia untuk vaksin Covid-19 pada 27 Juli.
11. Inovio Pharmaceuticals/ International Vaccine Institute
Inovio adalah perusahaan bioteknologi yang berfokus pada pemasaran obat-obatan terkait HPV, kanker, dan penyakit menular.
Inovio Pharmaceuticals telah melaporkan hasil positif dalam uji klinis tahap I dari kandidat vaksin Covid-19, INO-4800.
12. Kentucky Bioprocessing, Inc
Perusahaan ini berlokasi di Owensboro, KY, AS dan bagian dari Pharmaceutical Manufacturing Industry.
Perusahaan ini mengklaim tengah mengembangkan vaksin virus corona menggunakan tembakau.
Saat ini kandidat vaksin perseroan telah melewati tahap pertama uji klinis dan masuk ke tahap kedua.
JERMAN
13. BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer
BioNTech merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada jenis perawatan untuk tumor dan kanker.
Perusahaan yang berbasis di Jerman ini fokus pada pengembangan terapi penyakit kanker, termasuk imunoterapi individual, serta vaksin untuk penyakit menular, termasuk Covid-19.
BioNTech dan Pfizer yang berbasis di Jerman bersama-sama mengembangkan empat vaksin potensial.
AS akan membayar Pfizer dan BioNTech 1,95 miliar dollar AS untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 mereka jika terbukti aman dan efektif.
14. Curevac
Berdiri tahun 2000, perusahaan yang berbasis di Jerman ini berfokus pada pengobatan untuk kanker dan penyakit langka serta pengembangan terapi antibodi dan vaksin prophylactic.
Kandidat vaksin dari Curevac pun kini telah berhasil melewati tahap pertama uji klinis.
INGGRIS
15. Imperial College London
Imperial College London adalah sepuluh universitas top dunia dengan reputasi internasional. Pada 1907, Imperial College didirikan dengan menggabungkan Royal College of Science , Royal School of Mines , dan City and Guilds College .
Kemudian, pada 1988, sekolah kedokteran Imperial College dibentuk dengan menggabungkan sekolah kedokteran Rumah Sakit St Mary .
Kandidat vaksin virus corona ini telah memasuki uji klinis tahap kedua.
Fase terbaru dari penelitian ini akan mendaftarkan 105 peserta berusia 18-75 yang akan diberikan satu dari tiga dosis kandidat vaksin di sebuah fasilitas di London barat.
16. AstraZeneca/Oxford University
AstraZeneca PLC adalah perusahaan farmasi yang berbasis di Cambridge , Inggris. Perusahaan yang didirikan pada 1999 ini berfokus untuk penyakit kanker, kardiovaskular , pencernaan , infeksi, ilmu saraf , pernapasan dan peradangan.
Kandidat vaksin virus corona University of Oxford/AstraZeneca ini sama dengan platform untuk vaksin untuk wabah MERS, influenza, TB, Chikungunya, Zika, MenB.
Vaksin tersebut telah masuk ke tahap akhir dari uji coba klinis sebelum vaksin virus corona mendapatkan lisensi untuk bisa diproduksi secara massal.
AUSTRALIA
17. Vaxine Pty Ltd/Medytox
Vaxine didirikan pada 2002 yang berfokus pada pengembangan teknologi vaksin inovatif, dengan produk utamanya adalah adjuvan inulin delta Advax.
Beberapa pengembangan kandidat vaksin untuk manusia adalah vaksin influenza musiman dan pandemi, Covid-19, hepatitis B, ensefalitis Jepang, malaria, rabies, dan alergi.
Pada awal Juli lalu, Vaxine memulai uji klinis kandidat vaksin virus corona kepada manusia di Adelaide, Australia.
18. University of Queensland/CSL/Seqirus
Universitas ini berdiri pada 1909 dan menyandang status sebagai universitas tertua di negara bagian.
Sementara Seqirus merupakan perusahaan pembuat vaksin influenza dan merespons terhadap ancaman pandemik.
Vaksin virus corona hasil kolaborasi keduanya pun telah berhasil melewati tahap pertama uji klinis.
INDIA
19. Zydus Cadila
Perusahaan ini didirikan pada 1952 oleh Ramanbhai B. Patel, pengusaha generasi pertama di bidang Farmasi India.
Kini, perusahaan telah memproduksi kandidat vaksin virus corona untuk uji coba tahap 1 dan 2.
20. Bharat Biotech
Bharat Biotech mulai beroperasi pada 1996 ketika Dr. Krishna M. Ella dan Suchitra Ella kembali dari AS untuk mendirikan sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk menciptakan vaksin inovatif dan bio-terapi.
Saat ini, Bharat Biotech memiliki lebih dari 160 paten. Bharat Biotech akan menyelesaikan skrining tahap pertama uji klinis manusia untuk vaksin Covid-19 pada akhir Juli dan mulai memberikan dosis awal pada awal Agustus.
JEPANG
21. Osaka University/ AnGes/ Takara Bio
Berdiri tahun 1931, Universitas Osaka merupakan universitas ke-6 paling moderen di Jepang.
Sementara Takara Bio adalah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Jepang yang berfokus pada penanganan virus, sel, dan protein.
Vaksin virus corona buatan mereka pun telah masuk ke dalam tahap pertama uji klinis.
KOREA SELATAN
22. Genexine Consortioum
Perusahaan yang berbasis di Korea Selatan ini bergerak di bidang bioteknologi terutama inovasi untuk imunoterapi.
Saat ini, kandidat vaksin virus corona milik mereka berhasil melewati uji klinis tahap pertama dan sedang masuk ke uji klinis tahap kedua.
RUSIA
23. Gamaleya Research Institute
Institut yang berbasis di Rusia ini diberi nama sesuai dengan ahli mikrobiologi dan vaksin asal Uni Soviet dan Ukraina Nikolay Gamaleya.
Kandidat vaksin virus corona milik institut ini berhasil melewati tahap pertama uji klinis.
Pada awalnya, terdapat 38 orang yang berpartisipasi dalam uji klinis dan diisolasi di dua rumah sakit di Moskow.
KANADA
24. Medicago Inc.
Perusahaan yang berdiri pada 1999 ini berbasis di Quebec, Kanada. Medicago berfokus pada pengembangan vaksin dan terapi terutama untuk imunoterapi.
Saat ini, kandidat vaksin virus corona dari perusahaan ini telah berhasil melewati tahap pertama uji klinis.(*)
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul ‘Sudah ada 24 vaksin virus corona paling potensial, siapa saja pembuatnya?’