Berita Nagan Raya
Suplai Arus di PLTU 1-2 Nagan Raya Normal, Ini Penjelasan PLN
General Manager PLN UIA Aceh mengakui bahwa pemadaman yang terkadang terjadi tiba-tiba lebih karena faktor gangguan jaringan.
Penulis: Rizwan | Editor: Nur Nihayati
General Manager PLN UIA Aceh mengakui bahwa pemadaman yang terkadang terjadi tiba-tiba lebih karena faktor gangguan jaringan.
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM SUKA MAKMUE - Suplai arus listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1-2 berkapasitas 2x110 MW di Nagan Raya selama ini normal.
Bahkan selama ini di Aceh juga tidak ada pemadaman dan diharapkan tetap stabil.
Hal itu dikatakan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, Jefri Rosiadi kepada wartawan di sela menghadiri kegiatan PLN di Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, Sabtu (25/7/2020).
"PLTU 1-2 normal," kata Jefri yang didampingi Manajer PLN UP3 Meulaboh, Ediwan.
Menurut Jefri, sistem kelistrikan di Aceh saat ini aman dan tidak ada pemadaman.
"Alhamdulillah bulan Ramadhan lalu tidak ada pemadaman," katanya.
Dikatakannya, kebutuhan listrik selama ini sangat normal selain sumber arus dari PLTU 1-2 yang merupakan milik PLN juga suplai arus dari Lhokseumawe sekitar 40 MW.
• Aceh-Brunei Jajaki Peluang Kerja Sama Ekonomi
• Polisi Sita 100 Kubik Kayu, Diduga Hasil Illegal Logging di Hutan Lindung
• Masuk Hari Ke-3 Operasi Patuh Seulawah di Lhokseumawe, 70 Sepeda Motor Ditilang, Ini Pelanggarannya
Pada bagian lain, Jefri mengatakan, untuk bahan bakar PLTU 1-2 sejauh ini menggunakan sistem campur batubara yakni dipasok dari luar Aceh dan pasokan lokal Mifa Bersaudara
Pasalnya batu bara lokal di Aceh karena kalori lebih rendah atau tidak sesuai dengan kebutuhan di PLTU 1-2 sehingga didatangkan dari luar Aceh dan menggunakan sistem campur.
Gangguan jaringan
General Manager PLN UIA Aceh mengakui bahwa pemadaman yang terkadang terjadi tiba-tiba lebih karena faktor gangguan jaringan.
Gangguan seperti jaringan yang terkena dahan/pohon sehingga listrik menjadi padam.
Terhadap cara mengatasi gangguan karena pohon butuh penebangan dan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat yang pohon berada di bawah jaringan listrik dipotong.