Luar Negeri

3 Profesor Ini Jadi Jutawan, Sukses Ciptakan Terobosan untuk Obat Virus Corona

Tiga profesor universitas telah menjadi jutawan setelah "terobosan besar" yang mereka lakukan untuk obat Covid-19.

Editor: Faisal Zamzami
ERS via Daily Mail
Ratko Djukanovic (foto), yang mendirikan perusahaan Synairgen yang berbasis di Southampton hampir dua dekade lalu.(ERS via Daily Mail) 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Tiga profesor universitas telah menjadi jutawan setelah "terobosan besar" yang mereka lakukan untuk obat Covid-19.

Ratko Djukanovic, Stephen Holgate dan Donna Davies mendirikan perusahaan Synairgen yang berbasis di Southampton sudah hampir dua dekade lalu.

Melansir Daily Mail pada Sabtu (25/7/2020), saham perusahaan yang terlibat dalam uji coba obat Covid-19 yang berhasil, mengalami lonjakan nilai saham, 3.000 per sen dalam semalam.

Profesor bidang kedokteran Djukanovic melihat 0,56 persen sahamnya naik dari 300.000 poundsterling (Rp 5,6 miliar) menjadi 1,6 juta poundsterling (Rp 29,9 miliar), dalam semalam menurut laporan The Guardian.

Holtage, seorang profesor imunofarmakologi yang berusia 73 tahun melihat 0,59 persen sahamnya juga mengalami kenaikan nilai menjadi 1,7 juta poundsterling (Rp 31,8 miliar).

Sementara, profesor sel pernapasan dan biologi molekuler, Davies yang berusia 67 tahun mendapatkan kenaikan nilai saham yang sama juga melalui perusahaan yang lain.

24 Pengungsi Rohingya Lompat dari Kapal saat Menuju Malaysia, Ditakutkan Tenggelam di Laut Lepas

Sepasang Pria dan Wanita Ditemukan Tewas Tanpa Busana Dalam Mobil, Polisi Duga Ini Penyebabnya

 Ketiga profesor ini yang pertama kali menemukan orang-orang dengan asma dan penyakit paru-paru kronis kekurangan protein yang disebut interferon beta pada 2004.

Interferon beta dapat membantu tubuh melawan flu biasa.

Jika protein yang hilang diganti, pertahanan alami tubuh lebih mampu mengalahkan infeksi virus.

Kemudian, dalam sebuah penelitian terhadap 101 pasien virus corona yang diberi formula khusus obat interferon, SNG001, dua atau tiga kali lebih mungkin untuk sembuh daripada mereka yang diberi plasebo.

 Awal Agustus Pasien yang diberikan obat langsung ke saluran pernapasan mereka melalui nebuliser, inhaler, 79 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit serius.

Hasil uji klinis diterbitkan pada 21 Juli lalu, yang membuat saham Synairgen naik 540 persen saat jam makan siang.

Gabungan 2,6 persen saham direksi perusahaan itu kini telah bernilai lebih dari 7 juta poundsterling (Rp 130,9 miliar).

Kepala Eksekutif Synairgen, Richard Marsden, mengatakan kepada The Guardian bahwa uang dihasilkan dari penelitian hanyalah efek samping dari hasil penelitian mereka.

"Itu (uang) tidak lebih baik daripada melihat obat yang Anda buat merawat pasien sungguhan (bukan objek penelitian).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved