Berita Abdya
Jalan Nasional di Kuala Batee, Abdya Langganan Terendam Saat Hujan, Ini Harapan Warga dan Pengendara
Seperti peristiwa terjadi pada Selasa (28/7/2020) sore, permukaan jalan sepanjang 80 meter berubah menjadi aliran sungai setelah hujan lebat mengguyur
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Saifullah
Laporan Zainun Yusuf | Abdya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Badan Jalan Nasional Meulaboh-Tapaktuan pada kawasan Alue Diwi atau perbatasan Desa Alue Padee dengan Desa Gampong Teungoeh, Kecamatan Kuala Batee, Abdya saban tahun terendam banjir luapan.
Hal ini disebabkan badan jalan itu turun sehingga mengakibatkan permukaan aspal menjadi cekungan. Tak heran, setiap memasuki musim hujan, badan jalan di Alui Diwie itu langsung tergenang.
Amatan Serambinews.com, selama intensitas hujan sangat tinggi selama beberapa hari terakhir, badan jalan tersebut terendam banjir dengan ketinggian antara 20 sampai 50 cm.
Seperti peristiwa terjadi pada Selasa (28/7/2020) sore, permukaan jalan sepanjang 80 meter berubah menjadi aliran sungai setelah hujan lebat mengguyur kawasan Abdya.
Kendati tidak menimbulkan kemecaten arus lalu lintas dari dua arah, namun para pengguna jalan mengaku sangat resah.
• Terobos Banjir, Bupati Aceh Jaya T Irfan TB Tinjau Masyarakat Terdampak Banjir
• IRT di Aceh Selatan Minta Pemkab Subsidi Harga Daging Meugang, Ini Harga di Pasar Inpres Tapaktuan
• Warga Abdya Tidak Persoalkan Harga Daging Meugang Mencapai Rp 200 Ribu/Kg, Karena Anggap Itu Tradisi
“Keluhan pengguna jalan terhadap banjir yang kerap merendam permukaan jalan di Alue Diwi tak mendapat respon sama sekali,” keluh Intisar, warga Babahrot kepada Serambinews.com, Rabu kemarin.
“Permukaan aspal sepanjang 80 meter tersebut harus ditimbun lagi, kemudian diaspal. Jika tidak, maka masalah banjir yang merendam jalan Alue Diwi tak pernah selesai,” ulasnya.
Selama tiga hari terakhir, banjir luapan merendam jalan nasional di kawasan Alue Diwi tersebut. Banjir yang merendam lokasi itu agak lama surut sehingga sangat mengganggu arus lalu lintas.
Rusli, salah seorang warga Kuala Batee mengharapkan, penanganan yang dilakukan instansi berwenang mampu mengatasi persoalan banjir luapan yang merendam badan jalan.
Menurut Rusli, untuk mengatasi banjir itu, selain menimbun badan jalan, juga perlu dilakukan penggalian parit jalan yang kondisinya sangat sempit dan dangkal.
• Tarif Vernita Rp 30 Juta, Pengusaha yang Pesan Dibebaskan
• Fokus Persiapan Piala Dunia U-20, PSSI Belum Berencana Angkat Sekjen Definitif
• Batalkan Proyek Multiyears, IKASI Unsyiah Nilai Komunikasi Politik DPRA dan Pemerintah Aceh Buruk
Penggalian parit harus dilakukan mulai dari Gampong Teungoeh sampai jembatan Alue Diwi, Gampong Alue Padee, sepanjang 450 meter.(*)