Gas Elpiji 3 Kg
Sempat Macet Setengah Hari, Pasokan Gas Melon ke Peukan Bada Normal Lagi
“Dari pagi hingga siang sempat kosong karena pihak agen sedang mengisi di SPBE Lampanah. Karena hari meugang, kebutuhan gas meningkat dari biasanya."
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
“Dari pagi hingga siang sempat kosong karena pihak agen sedang mengisi di SPBE Lampanah. Berhubung hari meugang, kebutuhan meningkat dari biasanya," kata Wak Doel, pengusaha pangkalan gas elpiji 3 kg di Desa Lamlumpu, Peukan Bada.”
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR – Ketersediaan gas elpiji 3 kg untuk masyarakat sejumlah desa di Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar kembali normal setelah sempat macet sejak pagi hingga siang, Kamis (30/7/2020).
Pada Kamis (30/7/2020) siang, sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Peukan Bada mengaku kelimpungan karena gas elpiji 3 kg atau yang sering disebut gas melon kosong di pangkalan maupun kios-kios pengecer.
“Sudah keliling hampir satu kecamatan tak ada gas, padahal sedang dalam suasana meugang, kebutuhan sangat tinggi,” kata Marwati, seorang IRT di Gampong Payatieng, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.
Beberapa IRT lain di wilayah yang sama juga mengeluhkan kondisi serupa.
• Doa Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha, Begini Tata Cara hingga Proses Setelah Pemotongan Kurban
• Ini Tujuh Amalan Sunah Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Adha, Mandi hingga Memperbanyak Takbir
“Harusnya pada saat-saat seperti ini (hari meugang), ada jaminan ketersediaan gas untuk masyarakat,” kata IRT lainnya yang mengaku sudah menjelajah hingga ke Asoe Nanggroe, wilayah Kota Banda Aceh.
Sudah normal
Menanggapi laporan tersebut, salah seorang pengelola pangkalan gas elpiji 3 kg di Peukan Bada, Ataillah dari perusahaan Ata Na Gas di Desa Lamlumpu kepada Serambinews.com membenarkan sempat kosong stok selama beberapa jam pada Kamis (30/7/2020).
Menurut Athaillah yang akrab dipanggil Wak Doel, sekitar pukul 16.00 WIB, gas elpiji 3 kg sudah normal lagi di pangkalannya setelah diantar oleh pihak agen (suplier), yaitu PT Citka Hoe Sabee.
“Dari pagi hingga siang sempat kosong karena pihak agen sedang mengisi di SPBE Lampanah, Aceh Besar. Sebenarnya tidak terlalu masalah, tetapi kebetulan hari meugang, maka kebutuhan gas meningkat dari biasanya,” ujar Wak Doel.
• Turki Setujui UU Baru Atur Media Sosial, Penggunaan Facebook dan Twitter akan Diawasi Pemerintah
• Demi Empat Tabung Gas Melon, Seorang Pria di Makassar Nekat Culik Bocah Lima Tahun Anak Tetangga
Wak Doel juga mengatakan, gas elpiji 3 kg dipasok ke pangkalannya rata-rata 2 hingga 3 kali dalam seminggu.
Pelayannya mencakup Gampong Lamlumpu dan sekitarnya seperti Lamkeumok, Lamrukam, Payatieng, Lam Isek, dan Lammanyang.
Di Kecamatan Peukan Bada, menurut perkiraan Wak Doel ada lebih sembilan pangkalan elpiji 3 kg.
Dalam kondisi normal, katanya, hampir tak ada masalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (*)