Viral Medsos

Terlibat Cek Cok Karena Tak Pakai Helm, Polisi Tusuk Dahi Pengendara dengan Kunci Motor

Mereka diduga mengambil kunci sepeda motornya dan menikamnya ke dahi pemuda tersebut setelah terjadi keributan diantara polisi dan pengendara itu.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
TWITTER/@Raajeev_romi
Seorang pengendara sepeda motor mengalami luka serius di bagian dahi setelah polisi mencapkan kunci motor ke dahi pria tersebut. 

SERAMBINEWS.COM -  Polisi adalah institusi negara yang memiliki fungsi sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selain itu, institusi polisi juga berfungsi sebagai penegak hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam menjalankan tugasnya, polisi dilarang menggunakan cara-cara kekerasan apalagi sampai melukai orang lain.

Baru-baru ini, tiga petugas polisi Unit Patroli di Uttarakhand, India telah dibebas tugaskan sementara waktu.

Pasalnya, mereka diduga menikam dahi seorang pengendara sepeda motor dengan kunci setelah pengendara itu melanggar peraturan lalu lintas pada Senin (27/7/2020) malam.

Kasus bermula saat seorang pria muda dengan temannya mengendarai sepeda motor.

Heboh di Media Sosial Gilang Bungkus, Apa Itu Fetish?

VIRAL Gilang Buat Riset Palsu dan Minta Korban Bungkus Diri Bak Mayat, Pelaku Diduga Punya Fetish

Viral, Orang Indonesia Borong Sepeda Brompton dari Seluruh Dunia, Bahkan Jerman Hingga Kosong Stok

Ketika pria itu sedang mengendarai sepeda motornya untuk mengisi bensin, tiba-tiba mereka dihentikan oleh tiga polisi yang sedang bertugas di Rudrapur, distrik Udham Singh Nagar karena tidak mengenakan helm.

Melansir dari NDTV, Kamis (30/7/2020), Ketiga personil polisi tersebut sedang melaksanakan tugasnya dalam operasi lalu lintas.

Mereka diduga mengambil kunci sepeda motornya dan menikamnya ke dahi pemuda tersebut setelah terjadi keributan diantara polisi dan pengendara itu.

Sejumlah foto-foto mengerikan menunjukkan pria itu berdiri dengan kunci masih tertanam di dahinya yang berdarah.

Pengendara tersebut segera mendapatkan perwatan medis di rumah sakit setempat.

Setelah laporan itu diterima oleh pihak yang berwenang, ketiga polisi itu diskors atas perintah perwira senior Uttarakhand, Ashok Kumar.

Viral Seorang Ibu Meninggal Kecelakaan, Satu Hari Sebelum Putranya Akad Nikah, Begini Kisahnya

Tukang Sapu di Dubai Ini Lepas Rindu Pada Istri & Keluarga di India, Aksinya Menyentuh Hati Warganet

Pihak berwenang wilayah itu menyebutkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

Peristiwa itu juga menimbulkan protes oleh beberapa warga setempat yang turun ke jalan.

Dalam protes yang dilakukan oleh warga itu dilaporkan seorang polisi mengalami luka-luka.

Protes berakhir setelah anggota dewan, Rajkumar Thukral turun tangan dan menenangkan warga.

Dipukuli Polisi

Pasangan dari Dalit, kasta rendah di India, dilaporkan berniat bunuh diri setelah dipukuli dan panen mereka dihancurkan oleh polisi.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan pasangan itu itu diseret dan disiksa pakai tongkat oleh setengah lusin penegak hukum.

Tiga Nelayan Aceh Ditangkap Otoritas India Sudah Dibebaskan, Kini Tunggu Jadwal Penerbangan Pulang

Mereka dipukuli dan diusir dari tanah pemerintah dalam insiden yang terjadi di Negara Bagian Madhya Pradesh, India, pada Selasa (14/7/2020).

Dilansir Daily Mail Jumat (17/7/2020), keduanya kemudian mencoba bunuh diri dengan meminum pestisida dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Kabar itu disampaikan S Vishwanath, kepala pemerintah lokal dalam konferensi pers Rabu malam (15/7/2020), beberapa jam sebelum dia dan kepala polisi dicopot.

Salah seorang polisi mengayunkan tongkat pemukul kepada pasangan dari Dalit, kasta rendah India, dalam insiden yang berlangsung di Madhya Pradesh. Pasangan itu disebut berupaya bunuh diri setelah dipukuli dan panen mereka dihancurkan.
Salah seorang polisi mengayunkan tongkat pemukul kepada pasangan dari Dalit, kasta rendah India, dalam insiden yang berlangsung di Madhya Pradesh. Pasangan itu disebut berupaya bunuh diri setelah dipukuli dan panen mereka dihancurkan. ((Twitter/OfficeofKNath via Daily Mail))

"Memaksa korban hingga berupaya bunuh diri karena panen mereka dihancurkan adalah tindakan paling kejam dan memalukan," kecam Kumari Mayawati, pemimpin politik Dalit di Twitter.

Mayawati menuntut agar pemerintah segera mengambil tindakan cepat, dengan kecaman yang dilayangkan netizen menurutnya adalah hal lumrah.

Berdasarkan sumber kepolisian, keduanya diusir karena tanah yang mereka tanami rencananya dialokasikan untuk pembangunan perguruan tinggi.

Tidur di Luar Rumah, Satu Keluarga di India Tewas Tertimpa Dinding yang Dirobohkan Gerombolan Monyet

Sebanyak enam penegak hukum ditahan pada Kamis (16/7/2020), dengan pemerintah negara bagian memerintahkan agar kejadian itu diselidiki.

India memang sudah melarang diskriminasi terhadap kasta sejak 1955.

Tetapi selama berabad-abad, persekusi terhadap kasta rendah masih terasa.

Kampanye pembela hak kasta rendah menyatakan, seiring dengan makin besarnya populasi, kebutuhan akan permukiman hingga industri makin meningkat.

Karena itu, biasanya warga yang berada di kasta bawah terancam menghadapi pengusiran dari otoritas, utamanya yang tinggal di kawasan pedesaan.

Menurut data sensus lokal, lebih dari setengah populasi kasta bawah di Negeri "Bollywood" saat ini tak punya tanah untuk ditinggali.

Sejumlah negara bagian sebenarnya sudah punya kebijakan memberikan tanah kepada Dalit.

Tapi, hanya sedikit yang berbuah panen.

Seorang Ibu di India Tega Mengamplas Wajah Bocah 5 Tahun, Karena Tak Sudi Putranya Diejek Jelek

Ada Lagi Pengusaha India Pakai Masker Berlapis Emas, Alok Mohanty Rela Gelontorkan Puluhan Juta

"Mereka memohon agar tanaman mereka tak dihancurkan karena sedang mempunyai utang. Tapi polisi tak mendengarkan," keluh N Kumar, tetangga pasangan itu kepada Reuters.

Kumar menerangkan melalui wawancara telepon, keduanya sempat meminta penangguhan dua bulan agar mereka bisa memanen hasil ladang mereka.

Ram Prakash Sharma, aktivis hak Dalit di Madhya Pradesh menuturkan, peristiwa tersebut "sangat disayangkan" dan mendesak agar pemerintah segera bertindak.

Dia menjelaskan bahwa anggota Dalit yang berada di Madhya Pradesh merupakan salah satu yang paling terbelakang dan tak mempunyai sawah.

"Pemerintah seharusnya menyediakan pasangan itu rumah dan pekerjaan, sehingga keluarga mereka bisa diberi makan dan tidak mati dalam kelaparan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Bertubuh Kekar, Reaksi Polisi Ini Malah Gemetar Hingga Berteriak Saat Akan Disuntik

Tips Memasak Daging Merah yang Aman Agar Sehat

Perhatikan! 3 Tanda Bahwa Skincare yang Kamu Gunakan Tidak Bekerja Dengan Baik di Wajahmu

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved