Luar Negeri
Polisi India Tangkap Dokter Kematian, Habisi 100 Pengemudi Truk dan Taksi di India
Seorang dokter kematian, dalang lebih dari 50 kasus pembunuhan pengemudi truk dan taksi ditangkap. Dia diamankan di rumahnya di Baprola
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Seorang dokter kematian India, dalang lebih dari 50 kasus pembunuhan pengemudi truk dan taksi ditangkap.
Dia diamankan di rumahnya di Baprola, tempat dia tinggal setelah bebas bersyarat pada Januari 2020, kata polisi pada Rabu (29/7/2020).
Mengutip laporan media sebelumnya, polisi mengklaim dia terlibat 100 lebih kasus pembunuhan.
Tetapi jumlah itu belum dapat dikonfirmasi dengan angka pasti.
Kasus-kasus tersebut didaftarkan terhadapnya di New Delhi, Uttar Pradesh, Haryana dan Rajasthan.
Dokter Devender Sharma (62) pemegang gelar BAMS, berasal dari Desa Purreni, Distrik Aligarh, Uttar Pradesh.
Dia ditangkap oleh tim Cabang Kejahatan Polisi New Delhi pada Selasa (28/7/2020).
Enam bulan setelah bebas bersyarat dalam kasus pembunuhan.
Polisi mengatakan Sharma dihukum dalam beberapa kasus penculikan dan pembunuhan.
Dia ditangkap dua kali sebelumnya karena menjadi agen ilegal gas di Uttar Pradesh.
Dia juga dipenjara karena menjalankan penjualan ginjal secara ilegal di berbagai negara bagian.
"Sharma menjalani hukuman seumur hidup di Pusat Penjara Jaipur dalam kasus pembunuhan," kata polisi New Delhi, Sabtu (1/8/2020).
Ditambahkan, dia dibebaskan bersyarat selama 20 hari pada Januari 2020 setelah menghabiskan 16 tahun di penjara.
• China Kerahkan Puluhan Ribu Tentara dan Bangun Infrastruktur di Uttarakhand, India
• Kasus Temuan Mayat di Kebun, Polisi Masih Periksa Saksi
Seusai bebas bersyarat, dia tinggal di desa asalnya untuk sementara waktu sebelum pindah ke New Delhi pada awal Maret 2020.
"Sebelumnya, dia tinggal di rumah seorang kenalan di Mohan Garden."
"Kemudian pindah ke Baprola di mana dia menikahi seorang janda," ujarnya.
"Tim kami menangkapnya setelah menerima informasi tentang persembunyiannya , "kata Wakil Komisaris Polisi Rakesh Paweriya.
Sharma datang ke New Delhi dengan tujuan memulai kembali hidup baru.
Dia menikah dengan kerabatnya yang jauh yang tahu latar belakang kriminalnya.
Dia kemudian memasuki bisnis properti.
Saat ini sedang menjual satu Marshal House yang berlokasi di Connaught Place ke dealer properti di Jaipur.
Interogasinya dimulai pada Selasa (28/7/2020) dan berlanjut hingga Rabu (29/7/2020) pagi
Dia tetap sangat tenang dan bekerja sama dengan tim.
Bahkan, dia mengungkapkan rincian tentang keterlibatannya dalam kejahatan, kata pejabat polisi itu.
Selama interogasi, dia juga mengaku sebagai dalang lebih dari 50 kasus pembunuhan.
Dia ditangkap karena beberapa kasus pembunuhan yang dilaporkan pada dari 2002 sampai 2004.
Tetapi dihukum hanya dalam enam-tujuh kasus.
Istri dan anak-anaknya meninggalkannya pada 2004 setelah mereka mengetahui tentang kejahatannya.
Ketika polisi menanyai Sharma tentang laporan media.
Dia memberi tahu telah kehilangan hitungan setelah 50 pembunuhan.
Dia mengaku sulit untuk mengingat jumlah pasti dari pembunuhan yang telah dilakukannya.
Sharma menerima gelar BAMS dari Siwan, Bihar, dan memulai kliniknya pada tahun 1984 di Jaipur.
Kemudian pada 1992, ia berinvestasi sebagia dealer gas, tetapi ditipu dan menderita kerugian.
Jadi pada 1995, dia memulai agen ilegal gas di Desa Chhara di Aligarh.
Kemudian terlibat dalam kegiatan kriminal.
Pada 1994, Sharma terlibat dalam transplantasi ginjal interstate.
Dia menjalankan bisnisnya di Jaipur, Ballabhgarh, Gurgaon dan tempat-tempat lain.
Dia dan beberapa dokter lainnya ditangkap pada 2004 dalam kasus ginjal Gurgaon, kata petugas itu.
Dari 1994 hingga 2004, ia mengklaim telah melakukan lebih dari 125 transplantasi ginjal ilegal.
Pada tahun 2001, ia sekali lagi memulai agen gas ilegal di Amroha, tetapi ditangkap lagi.
Setelah penutupan agen gas ilegal, dia pergi ke Jaipur dan membuka klinik sampai 2003.
Selama periode ini, dia menghubungi kaki tangannya yang dulu menyewa taksi ke Aligarh.
Kemudian membunuh para pengemudi di tempat-tempat terpencil.
Dia membuang. mayat di perairan yang dipenuhi buaya di Kanal Hazara, Kashganj.
"Antek-anteknya merampok truk yang mengangkut tabung LPG dengan membunuh pengemudi."
"Mereka menurunkan gas, kemudian truk yang dirampok itu dibongkar di Meerut," kata DCP.
Dalam beberapa kasus, ia menjual taksi yang dirampok kepada pelanggan di Kashganj.
Dia mendapat Rs 20.000-25.000 untuk setiap penjualan.
Polisi Jaipur telah diinformasikan tentang penangkapan dan penahanan tersangka akan diserahkan melalui pengadilan, kata polisi.(*)