Bagaimana Selamatkan Lahan Gambut dari Kebakaran? Ikuti Diskusi Instagram Bersama Ahli Gambut Aceh
Sebahagian wilayah Indonesia memasuki musim kemarau. Tak terkecuali Provinsi Aceh. Keadaan ini acap memicu kebakaran hutan dan lahan termasuk lahan..
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sebahagian wilayah Indonesia memasuki musim kemarau. Tak terkecuali Provinsi Aceh. Keadaan ini acap memicu kebakaran hutan dan lahan termasuk lahan gambut.
Selalu masyarakat disalahkan karena dituding membuka ladang dengan cara membakar.
"Apa benar praktik yang dilakukan masyarakat merusak lahan gambut? Masa masyarakat tidak bisa melindungi gambut? Kalau bisa, gimana caranya?," inilah yang akan dijawab oleh Dr Monalisa, ahli gambut dari Jaringan Masyarakat Gambut (JMG) Aceh dalam diskusi santai pada Jumat (7/8/2020), pukul 19.00 - 20.00 WIB. Disakusi itu disiarkan LIVE di Instagram@pantaugambut.
"Mari kita gali cerita tentang menjaga gambut ala "ureung gampong" (orang kampung)," kata Monalisa, yang juga dosen di Fakultas Pertanian Unsyiah.
Ia mengatakan, masyarakat punya cara sendiri dalam merawat dan menjaga lahan gambut dari bahaya kebakaran.
Diskusi bertajuk #MAGABUT adalah seri diskusi santai dwi mingguan dari Pantau Gambut buat publik yang ingin tahu lebih dalam soal seluk beluk lahan gambut.
"Bicara gambut, sangat mengasyikkan. Terutama kalangan generasi milenial," demikian Monalisa.
Sebelumnya, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) menyatakan kawasan hutan gambut Rawa Tripa di Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, diperkirakan tersisa 5.000 hektare lagi.
Alih fungsi lahan serta dugaan pembalakan liar diduga menjadi penyebab menyusutnya kawasan hutan rawa gambut Tripa.
Sebelumnya, luas kawasan hutan rawa gambut Tripa mencapai 11.000 hektare lebih, yang merupakan hasil pemetaan pada tahun 2003.
Awal Juli 2020 silam, lahan gambut seluas 10 hektare di kawasan Desa Lapang dan Desa Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, terbakar. Pemadaman melibatkan sejumlah tim dari BPBD, KPH IV Aceh, TNI, Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Lapang.(*)
• Batal Dibuka, Pengelola Objek Wisata Bur Telege Takengon Menderita Rugi
• Di Aceh Tengah, Delapan Orang Terkonfirmasi Positif
• Terkait Pengaduan Nelayan dan Pengusaha Boat, Ini Tanggapan DPRK Langsa