Berita Banda Aceh
IAI Gelar Silaturrahmi Akuntan Nasional Via Webinar, Aminullah Beberkan Kiat Kelola Keuangan Daerah
Para akuntan lintas nasional yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bertemu tatap muka dalam seminar via online (webinar) pada, Rabu...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Jalimin
"Saya selaku seorang akuntan sangat tertantang menyelesaikan berbagai permasalahan, apalagi di bidang keuangan, ada hal yang saya pertaruhkan. Namun berkat usaha bersama jajaran, dan SDM yang mumpuni maka kita bisa meraih semua ini," kata Aminullah saat webinar berlangsung, di ruang media center, Balai Kota.
• Tetap Berdedikasi Tinggi saat Almarhumah Istrinya Sakit Keras, Wabup Aceh Tamiang Terima Penghargaan
Diantara banyaknya prestasi, Aminullah menjabarkan perolehan penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih 12x berturut-turut sejak tahun 2008-2019.
Aminullah juga mempersentasikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banda Aceh yang menduduki peringkat kedua nasional di bawah Yogyakarta dengan angka 85,07 pada 2019.
Berdasarkan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Banda Aceh juga meraih nilai diatas rata-rata Nasional (80,66).
Kemudian, sejak berlakunya masa darurat pandemi di Aceh pada awal Maret 2020, katanya, kondisi ekonomi menurun, Pemerintah Kota pun segera melakukan upaya-upaya dalam menumbuhkan kembali perekonomian kota.
"Tempat usaha, aktivitas jual dan beli terpaksa di tutup atas kebijakan pemerintah pusat demi menghindari penyebaran virus. Namun, kita terus lakukan berbagai upaya, dan serta mengawal pengelolaan keuangan masa pandemi dengan sangat hati-hati."
Dari seribuan peserta zoominar, pemaparan Aminullah mencuri banyak perhatian peserta untuk mengulik lebih dalam lagi atas kesuksesan akuntan senior ini memimpin kota.
Salah-seorang peserta dari Kota Solo, Agus Riyono bertanya langsung kepada Wali Kota Aminullah, dalam kesempatannya ia sangat ingin mengetahui resep seorang Aminullah dalam mengendalikan perekonomian dengan baik di masa covid 19.
"Awalnya memang itu masa yang cukup sulit. Akan tetapi fokus kita berdayakan UMKM tidak surut, kami melihat peluang dalam kebutuhan masker saat itu. Pemko pun meminta seluruh penjahit dan siapa pun untuk menjahit masker sesuai syarat untuk dibeli oleh pemerintah yang kemudian dibagikan kembali untuk masyarakat."
Aminullah juga menjelaskan bahwa semua pelaku usaha tidak batasi untuk berjualan selama penuhi syarat dengan menjalankan protokol kesehatan.
"Dan untuk membantu umkm kita punya lembaga keuangan mikro syariah untuk pembiayaan," katanya.
Usai menjawab beberapa pertanyan, Aminullah pun menyampaikan apresiasi kepada ketua IAI Aceh yg telah menggelar acara tersebut.
"Kami sangat berterimakasih kepada Ketua IAI Aceh, Bapak Nadirsyah yang telah berinisiatif menggelar acara yang sangat luar biasa ini, terima kasih juga kepada Bapak Prof Mardiasmo yang telah menjadi keynote speaker pada kesempatan ini," kata Aminullah.(*)
• Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon: Pejabat Pelabuhan Jadi Tahanan Rumah
• Razia Masker Diperketat, Ada Sanksi yang Melanggar, Ini Penjelasan Wali Kota Lhokseumawe