Luar Negeri
Seniman dari Lebanon Sebut Negaranya Sudah Lama Menderita dan Identitasnya Hancur
Seorang seniman, Ali Chaaban yang telah lama menetap di Jeddah, mengatakan diri dan identitasnya ikut hancur dengan hancurnya ibukota Libanon.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
"Saya sangat terkejut, saya telah menetap di Beirut dalam waktu lama. Setiap melihat gambar-gambar Beirut saat ini, rasanya saya baru berada dari sana, hati saya hancur untuk kota ini," ungkapnya.
Simpati mengalir
Sementara itu, Arab Saudi turut prihatin dan merasakan penderitaan atas ledakan yang mengguncang ibukota Lebanon pada Selasa (4/8/2020).
Simpati dari seluruh dunia mengalir pada Kota Beirut, dukungan dan berbagai bantuan diberikan berbagai negara untuk meringankan duka yang dialami jantung kota Lebanon itu.
Melansir dari Arab News, Kamis (6/8/2020), Pemerintahan Arab Saudi ikut terkejut dengan yang dialami Lebanon, ledakan dahsyat tersebut turut membuat Arab Saudi bersimpati dan memberi dukungan.
Kementerian Luar Negeri Saudi dengan segera menjanjikan akan memberikan dukungan penuh akan membantu sesama saudara warga Libanon.
Detik-detik video mengerikan dari ledakan besar di area pelabuhan Beirut terus diberitakan pada media TV serta dibagikan secara luas pada media sosial.
Pemulihan secara besar-besaran di Ibukota Lebanon, banyak warga Arab Saudi berusaha untuk menghubungi sanak famili dan teman-teman serta keluarga di 'Parisnya Timur Tengah' untuk memastikan mereka aman.
Ledakan hebat tersebut merupakan bencana dahsyat yang menghantam rakyat Libanon.
Menyusul krisis ekonomi berkepanjangan dan banyak aksi protes di jalanan terhadap aksi korupsi yang dianggap salah kelola.(Serambinews.com/Syamsul Azman)
• VIDEO - Kehancuran dan Kepanikan di Beirut Lebanon, Setelah Ledakan Dahsyat
• VIDEO - Viral Pengantin Wanita Terkena Ledakan di Beirut saat Foto Prewedding
• Begini Analisis Pakar Penjinak Bom Inggris Terkait Ledakan di Beirut Lebanon