Breaking News

Berita Aceh Barat Daya

Jaringan Irigasi Lembah Sambil Ambruk Diterjang Banjir 2016, Puluhan Hektare Sawah Tetap Mengering

Jaringan irigasi di Gampong Kuta Paya, Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya (Abdya) ambruk diterjang banjir 2016.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: M Nur Pakar
For: Serambinews.com
Keujrun Blang Gampong Ujung Tanah, Kecamatan Lembah Sabil Abdya, Teungku Ramaya melihat kondisi irigasi yang rusak parah dihantam banjir 2016 lalu. Foto direkam pada Sabtu (8/8/2020). 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Jaringan irigasi Gampong Kuta Paya Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya (Abdya) ambruk diterjang banjir 2016.

Puluhan hektare areal persawahan di dua gampong, Kuta Paya dan Ujung Tanah, Kecamatan Lembah Sabil tetap mengering.

Para petani sudah tidak bisa lagi mengolah sawahnya untuk menanam padi sejak jaringan irigasi rusak.

Keuchik Ujung Tanah, Fauzan Adami kepada Serambinews.com, Sabtu (8/8/2020) mengatakan, rusaknya jaringan irigasi sejak 2016 lalu.

Dikatakan, kondisi itu telah kerap dikeluhkan petani, namun hingga saat ini belum tanda-tanda dilakukan perbaikan.

Menurutnya, warga yang umumnya berprofesi sebagai petani harus mengurungkan niat untuk mengolah sawah mereka.

Dikatakan, akibat saluran air di kawasan itu, tidak mampu lagi mengairi areal persawahan.

"Pasca jaringan irigasi ini rusak, warga tidak bisa lagi mengolah sawah," ujar Fauzan Adami didampingi Keujrun Blang, Teungku Ramaya.

Gampong Pijay Harus Aktifkan Kembali Posko Siaga Covid-19

Satpol PP Aceh Besar Tertibkan Ternak Berkeliaran di Jalan Umum

Samalanga Siaga Covid-19, Penyemprotan Disinfektan Dilaksanakan Setiap Pekan di Fasilitas Publik

Menurutnya, untuk mengantisipasi areal persawahan yang kering agar tidak menjadi lahan tidur, warga memilih untuk berkebun, karena tidak ada air.

"Sebagai pengganti padi, warga menanam kacang tanah, jagung dan semangka," ungkapnya.

Untuk kebutuhan beras, tambahnya, warga harus menunggu masa panen dari desa tetangga.

Dimana, saat gampong tetangga panen, warga di dua desa itu membeli padi dari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ironisnya, laporan tentang rusaknya irigasi sudah berulang kali disampaikan ke dinas terkait.

"Warga sangat berharap irigasi itu bisa segera diperbaiki, terlebih satu-satunya irigasi untuk mengairi air puluhan hektare persawahan," pungkasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved