Darwati dan Keluarga Negatif Covid-19, Begini Ceritanya Sampai Sempat Dilaporkan Positif

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hasil swab istri mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Darwati A Gani dan keluarganya akhirnya keluar juga dan hasilnya menunjukkan negatif terpapar Covid-19.

Hasil swab itu dikeluarkan oleh Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah pada 7 Agustus 2020 lalu. Dengan keluarnya hasil resmi tersebut sontak mematahkan info terdahulu yang menyebutkan Darwati positif corona.

Lalu timbul pertanyaan, bagaimana ceritanya sampai keluarga Irwandi, yakni istri dan anak-anaknya yang tinggal di Lamprit, Banda Aceh, sempat dikabarkan terpapar virus tersebut.

Terkait hal ini, Darwati A Gani kepada Serambinews.com melalui rilis yang dikirim, Sabtu (8/8/2020), menjelaskan, kisah ini bermula pada tanggal 3 Agustus 2020 lalu.

Saat itu, jelas anggota DPRA ini, Yuni Saputri, salah seorang anggota keluarganya dinyatakan positif terpapar virus corona.

Mendapat info itu, Darwati, anak-anak, dan kerabat yang sering bersama termasuk supir dan Satpol PP yang menjaga rumahnya dengan total berjumlah 15 orang, pergi ke RSUDZA meminta uji corona dengan RT PCR.

• Kisah Heroik Jailani dan Anaknya, Sempat Lompat Berusaha Hentikan Truk Sebelum Terjun ke Jurang

• Besok, Ribuan PNS di Lhokseumawe Belum Bisa Terima Gaji 13 Meski Dana Sudah Ada, Ini Sebabnya

• Bupati Mursil, Warung Kopi dan Jam Malam di Aceh Tamiang, Ini Ceritanya

Spesimen swab ke-15 orang itu kemudian diambil dan dikirim ke alat RT PCR FK-Unsyiah. Tanggal 4 Agustus 2020, laboratorium mulai memproses 20 spesimen, 15 spesimen berasal dari Lamprit, dan 5 lagi dari orang lain.

Tanggal 5 Agustus 2020, Darwati mengirim pesan WhatsApp (WA) kepada Direktur RSUZA, Dr Azharuddin menanyakan hasil PCR dirinya dan keluarga. Jawabannya: “Ibu positif. Tapi pengujian belum selesai.”

"Pak Irwandi yang selalu ingin tahu perkembangan pun dengan meminjam handphone (Hp) seseorang di sana (di penjara-red), menanyakan kepada Kadis Kesehatan Aceh tentang status Lamprit," ungkap Darwati.

"Pak Kadis (Kesehatan) pun mengatakan laporan tertulis dari lab belum ada. Tapi petugas lab ada mengatakan kepada Pak Hanif bahwa semua keluarga Bu Darwati positif," jelasnya.

Demikian juga ketika Irwandi menelepon Direktur RSUZA, yang menjawab berdasarkan laporan telepon komunikasi antara petugas lab RSUZA dan petugas lab Unsyiah, ada 16 dari 20 spesimen ditemukan positif. Tapi laporan tertulis belum ada.

• Peraturan Aneh Pajak Payudara di India, Makin Besar Ukuran Makin Mahal Pajaknya

• Dewi Perssik Banting Setir ke Bisnis Kuliner, Jualan Bumbu Rempah Mamah Muda

• Hubungan Kedekatan Ayu Ting Ting dan Didi Riyadi Terjawab, Akankah ke Pelaminan?

"Merasa yakin dengan laporan lisan itu, Pak Irwandi mengontak admin akun FB nya untuk mengupdate status sebagai tanggung jawab moral kepada masyarakat Aceh dalam menegakkan prinsipnya bahwa orona dapat menyerang siapa saja tanpa memandang status sosial karena virus itu memang tidak bisa melihat," terang Kak Dar--sapaan Darwati.

Sejak itu, mulailah muncul ungkapan simpati dari masyarakat dan ketika malamnya mereka diberitahu bahwa hanya dua orang dari keluarga Irwandi yang ternyata benar-benar positif Covid-19.

"Saat itu, kami mencoba meraih admin akun FB Pak Irwandi agar meng-update status, namun kami gagal menjangkau sang admin yang berdomisili di Jakarta itu," cerita Darwati lagi.

Di sisi lain, untuk meyakinkan diri bahwa hanya dua orang yang positif, Darwati kemudian meminta kepada Kadis Kesehatan Aceh dan pihak RSUZA agar tim lab bisa mengambil lagi spesimen baru atau yang kedua kalinya.

Tujuannya agar bisa menginformasikan ke keluarga di Bireuen mengenai perlu tidaknya mereka di-screening, mengingat pihaknya sempat pulang ke Bireuen ketika Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.

• Hasil Liga Champions - Bayern Bantai Chelsea dengan Agregat 7-1, Lewandowski 2 Gol dan 2 Assist

• Lionel Messi jadi Eksekutor Kejam Patahkan Kans Napoli di Liga Champions

• Ini Daftar 30 Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Dipanggil untuk Jalani TC

"Pada tanggal 6 Agustus 2020, dilakukan pengambilan sampel yang kedua dan pada tanggal 7 Agustus, kami sudah mendapatkan laporan dari RSUZA dan Kadis Kesehatan Aceh," ungkapnya.