Utang Luar Negeri Indonesia Sentuh Rp 6.047 Triliun, Tumbuh Lima Persen Dibanding Tahun Lalu

Bank Indonesia (BI) menyatakan, rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal II 2020 sebesar 37,3 persen.

AFP Photo
Lembaga pemeringkat utang internasional Moody’s Investor Service 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menjelang HUT ke-75 RI, Indonesia mencatat peningkatan utang luar negeri. Angkanya mencapai 408,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 6.047 triliun (kurs 14.800 per dollar AS)

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, utang ini terdiri dari sektor publik atau pemerintah dan Bank Sentral sebesar 199,3 miliar dolar AS dan utang luar negeri sektor swasta, termasuk BUMN senilai 209,3 miliar dolar AS.

"ULN Indonesia tersebut tumbuh 5 persen dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Lebih tinggi juga dibanding pertumbuhan kuartal I 2020 sebesar 0,6 persen (yoy)," ujarnya, Jumat (14/8).

Onny menjelaskan, peningkatan utang tersebut disebabkan oleh transaksi penarikan netto utang luar negeri baik pemerintah maupun swasta. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi terhadap peningkatan nilai utang luar negeri berdenominasi rupiah.

Terjerat Utang Rp 86 M, Seorang Nenek yang Jadi Gadis Cantik Lewat Operasi Plastik Ditangkap Polisi

Kalau tak Sanggup Berutang, Jangan Paksakan Diri, Seperti Pedagang Ini, Diteror, Sepakat Bunuh Diri

Pakai Pengeras Suara Saat Tagih Hutang, Cara Pria Diduga Debt Collector Ini Tarik Perhatian Netizen

"ULN pemerintah mencatat peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada akhir kuartal II 2020 tercatat sebesar 196,5 miliar dolar AS atau tumbuh 2,1 persen (yoy). Sedangkan, pada kuartal sebelumnya mengalami kontraksi 3,6 persen (yoy)" kata Onny.

Peningkatan utang luar negeri pemerintah, lanjutnya, terjadi seiring penerbitan sukuk global untuk memenuhi target pembiayaan, termasuk satu seri green sukuk untuk mendukung pembiayaan perubahan iklim. Sementara itu, Onny menambahkan, ULN swasta juga mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya yakni tumbuh 8,2 persen pada kuartal II (yoy).

"Pertumbuhan itu lebih tinggi dibanding dengan kuartal sebelumnya sebesar 4,7 persen (yoy). Perkembangan ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan, sedangkan ULN lembaga keuangan tercatat kontraksi," ujarnya.

Bank Indonesia (BI) menyatakan, rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal II 2020 sebesar 37,3 persen. Onny Widjanarko mengatakan, angka itu meningkat dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 34,5 persen.

"Meskipun meningkat, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89 persen dari total ULN," ujarnya.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, kata Onny, Bank Indonesia dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Hendak Puasa Arafah Tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadhan, Simak Saran dari Ustaz Adi Hidayat

Pakai Pengeras Suara Saat Tagih Hutang, Cara Pria Diduga Debt Collector Ini Tarik Perhatian Netizen

Segudang Masalah Melilit Garuda Indonesia, Dari Utang Rp 31,9 Triliun hingga Pemotongan Gaji

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," katanya.

Di sisi lain, ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, di antaranya mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 23,5 persen dari total ULN pemerintah, serta sektor konstruksi 16,4 persen.

Selain itu, sektor jasa pendidikan 16,3 persen, sektor jasa keuangan dan asuransi 12,4 persen, serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 11,7 persen.

Kemudian pada akhir kuartal II 2020, utang luar negeri perusahaan bukan lembaga keuangan melesat menjadi 11,4 persen pada kuartal II 2020 dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Sementara, dia menambahkan, utang luar negeri lembaga keuangan terkontraksi 1,7 persen pada kuartal II 2020 (yoy), lebih rendah dari kontraksi 2,4 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Fakta Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh di Kebun Karet oleh Teman Ayahnya, Gara-gara Utang Rp 2,1 Juta

Adapun, beberapa sektor dengan pangsa utang luar negeri terbesar yakni mencapai 77,3 persen dari total utang luar negeri swasta adalah sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap atau air panas dan udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan. "Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," pungkas Onny.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved