Luar Negeri

Kematian Akibat Lockdown di India Memicu Perdebatan Tentang Kebrutalan Polisi

Selama 2,5 menit, DJ radio India yang populer menggambarkan detail penyiksaan dan pembunuhan seorang ayah dan anak dalam sel tahanan polisi.

Editor: M Nur Pakar
AFP/NARINDER NANU
Polisi Punjab mengambil posisi dalam peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 India di Amritsar, India, Sabtu (15/8/20202). 

“Penurunan kepercayaan pada sistem inilah yang menyebabkan banyak orang di India menuntut dan mendukung keadilan instan,” kata sosiolog Kalpana Kannabiran.

Pengadilan India dan berbagai komisi hak asasi manusia telah menetapkan prosedur terperinci untuk mencegah dan menghukum pembunuhan semacam itu.

Tetapi penuntutan jarang terjadi. Antara 2001 dan 2018, 26 petugas polisi dihukum mati dalam tahanan.

“Ada kesenjangan yang serius, baik dalam mekanisme akuntabilitas luar dan pengawasan internal,” kata Maja Daruwala, direktur eksekutif dari organisasi hak asasi manusia yang berbasis di New Delhi, Commonwealth Human Rights Initiative.

“Kasus-kasus ini mengungkap kelemahan dan kelemahan struktural jangka panjang yang dibiarkan tetap berada di dalam sistem dan berulang kali berakhir dengan tragedi,” katanya.

Meskipun ada tuntutan berulang untuk reformasi polisi, para aktivis mengatakan pendidikan dan pelatihan bagi polisi tentang masalah hak asasi manusia dan teknik investigasi yang tepat sangat kurang.

Mereka juga mengatakan polisi yang terlibat dalam pelanggaran, apa pun pangkatnya, harus dituntut.

Aktivis juga mengulangi tuntutan mereka agar India meratifikasi Konvensi PBB Menentang Penyiksaan dan memasukkan ketentuannya ke dalam hukum domestik negara tersebut.

India adalah salah satu dari sedikit negara yang belum meratifikasi konvensi tersebut.

“India hanya bisa membanggakan supremasi hukum jika mereka yang dituduh menegakkannya dimintai pertanggungjawaban,” kata Bajoria.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved