Luar Negeri
Negoisator Mesir Kunjungi Jalur Gaza, Redakan Ketegangan, Tentara Israel Tembak Pria Tuli
egoisator Mesir mengunjungi Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (17/8/2020). Hal itu untuk mengurangi ketegangan dan mencegah konflik lintas batas baru
Juru bicara polisi, Micky Rosenfeld mengatakan pria berusia 60 tahun itu sedang berjalan di daerah Kalandia di utara Yerusalem di mana hanya kendaraan yang diizinkan.
Rosenfeld mengatakan pasukan keamanan meminta pria itu untuk berhenti, tetapi dia terus mendekati dengan curiga.
Mereka kemudian melepaskan tembakan ke arah kakinya, melukai dia.
Hanya setelah penjaga menemukan bahwa tersangka tidak menanggapi karena tidak dapat mendengar atau berkomunikasi," kata Rosenfeld.
Rosenfeld mengatakan satu petugas keamanan yang terlibat dalam penembakan itu ditahan sebagai bagian dari penyelidikan atas insiden itu.
Insiden itu terjadi kurang dari tiga bulan setelah polisi Israel menembak dan membunuh seorang warga Palestina berusia 32 tahun dengan autisme parah.
Pasukan polisi perbatasan Israel mengejar pria itu ke sebuah sudut di Kota Tua Jerusalem dan menembaknya hingga tewas.
Dia meringkuk di samping tempat sampah setelah dikira sebagai penyerang.
Penembakan itu memicu kritikan keras dan seruan kepada polisi untuk mengubah pedoman tembakan terbuka untuk mempertimbangkan para penyandang disabilitas.
Warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia Israel telah lama menuduh pasukan keamanan Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam beberapa kasus.
Heba Yazbak, seorang anggota parlemen Israel yang berasal dari Palestina, mengatakan insiden Senin itu mengungkap pemicu kegembiraan pasukan Israel.
“Pertama mereka menembak dan kemudian mereka memeriksa,” katanya.
"Penembakan terhadap seorang warga Palestina tuli yang tidak bersalah hanyalah contoh lain dari kemudahan dimana pasukan keamanan Israel dapat membahayakan nyawa manusia," katanya.(*)