Update Corona di Aceh Tamiang

Ruang Pinere RSUD Aceh Tamiang Rawat 4 Pasien Reaktif Covid-19, Terungkap Saat Rapid Jelang Operasi

Keberadaan empat pasien positif corona di Ruang Pinere tersebut, ditegaskannya, tidak menggambarkan meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh Tamiang.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Sekdakab Aceh Tamiang, Basyaruddin didampingi Direktur RSUD, T Dedy Syah saat mendengarkan penjelasan fungsi Ruang Rawat Pinere dari Ketua Komite Medik, Andika, Kamis (13/8/2020). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Ruang Pinere RSUD Aceh Tamiang mulai digunakan untuk merawat pasien reaktif Covid-19.

Direktur RSUD Aceh Tamiang, T Dedi Syah menjelaskan, keempat pasien itu terdiri atas dua pasien yang baru menjalani operasi persalinan dan dua lagi pengidap penyakit dalam yang baru akan menjalani operasi.

Keberadaan empat pasien positif corona di Ruang Pinere tersebut, ditegaskannya, tidak menggambarkan meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh Tamiang.

“Tidak ada hubungannya, kami hanya menjalankan prosedur,” kata Dedi kepada Serambinews.com, Selasa (18/8/2020).

Dia menerangkan, ada peraturan dari Menteri Kesehatan (Menkes) yang mengharuskan pasien yang akan menjalani operasi untuk terlebih dahulu melakukan rapid test.

Pembangunan Jembatan Ganda Peureulak & Idi Segera Terlaksana, Pemkab Mulai Pembebasan Lahan

Ruang Pinere dan Poli Paru RSUD Kota Subulussalam Masih Ditutup

MERINDING, Mayat Gadis 12 Tahun Ini Mendadak Buka Mata & Berkedip saat Dimandikan, Warga Ketakutan

Kebetulan, papar Direktur RSUD Tamiang ini, empat pasien yang kini dirawat di Ruang Pinere itu menunjukkan hasil reaktif Covid-19 saat rapid test.

“Jadi sebatas reaktif, bukan positif Covid-19. Perlu dilakukan uji swab untuk memastikan mereka positif Covid-19 atau tidak,” lanjutnya.

Di sisi lain, Dedi mengungkapkan, 30 Ruang Pinere RSUD Aceh Tamiang masih menunggu bantuan berupa kipas angin, hepafilter dan exhaust fan dari Pemerintah Aceh.

Keberadaan alat tersebut, menurut Dedi, cukup vital untuk menjamin pasien mendapat sirkulasi udara yang baik.

Ia mengungkapkan, dirinya telah mengeluarkan uang pribadi untuk mendahulukan pembelian dua unit hepafilter dan lima exhaust fan guna mendukung perawatan pasien.

Kuburan Umum Dijadikan Tempat Menongkrong dan Bermain, Ternyata Ini Sebabnya

3,7 Juta Rekening Penerima BLT Karyawan Swasta Belum Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Cek Namamu

Pria Terjebak Dalam Pipa Air hingga Tewas, Panjat Dinding Saat Wahana Tutup

“Dokter spesialis kita tidak berani melakukan operasi tanpa dukungan exhaust fan ataupun hepafilter. Sekarang sudah tidak ada masalah, setelah saya putuskan mendahulukannya (membeli hepafilter dan exhaust fan) dengan uang pribadi. Tujuannya supaya pelayanan tetap berjalan baik,” tukasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved