Pengusaha Pelayaran Dibunuh Karyawan, Sakit Hati karena Sering Diajak Berhubungan Seks

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, pelaku yang terlibat pembunuhan tersebut ternyata berjumlah 12 orang.

Warta Kota/Istimewa
ILUSTRASI Penembakan 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap kasus pembunuhan dengan menggunakan senjata api (senpi) terhadap bos pelayaran bernama Sugiarto (51) di kompleks Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading l, Jakarta Utara pada Kamis 13 Agustus 2020 lalu.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan pelaku yang terlibat pembunuhan tersebut ternyata berjumlah 12 orang. Seluruh pelaku ditangkap di tiga tempat terpisah pada Minggu 23 Agustus 2020 kemarin.

Mereka adalah NL, R, DM, SY, S, MR, AJ, DW, R, RS, TH dan SP. Rinciannya adalah 11 orang laki-laki dan satu orang perempuan. "8 orang ditangkap di Lampung, 1 orang ditangkap di Cibubur, 3 orang ditangkap di wilayah Surabaya," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Sidang Penembakan 51 Jamaah Masjid, Pria Ini Relakan Tubuhnya Ditembak Demi Lindungi Jamaah Lain

Terjadi Penembakan di Ruko Royal Gading Square, 1 Orang Tewas

Terjadi Penembakan Dekat Gedung Putih, Donald Trump Terpaksa Dievakuasi saat Konferensi Pers

Nana mengatakan pelaku memiliki peran yang berbeda dalam aksinya. Menurutnya, ada pelaku yang berperan sebagai otak pelaku hingga perencana pembunuhan.

"Perannya otak pelaku, perencanaan pembunuhan, eksekutor, ada sebagai joki, ada yang membawa senjata api saja, ada juga yang mereka hanya melakukan perencanaan pembunuhan di antara 12 orang ini," ujarnya.

Dari 12 tersangka itu, seorang perempuan berinisial NL (34) berperan sebagai dalang pembunuhan. "Tersangka NL ini adalah karyawan dari korban. Jadi ini antara pimpinan dan karyawan," kata Kapolda Metro Jaya.

Nana menjelaskan, NL sudah bekerja di perusahaan korban selama sekitar delapan tahun sejak 2012.

"Di perusahaan itu yang bersangkutan bekerja sebagai admin bagian keuangan," ujar Nana.
Berdasarkan keterangannya kepada polisi, NL mengaku sakit hati kepada korban sehingga nekat merencanakan aksi pembunuhan berencana.

"NL sering dimaki-maki dengan kata-kata tidak pantas. Selain itu, NL juga sering diajak bersetubuh oleh korban," terang Nana.

Dalam upaya membunuh Sugianto, NL meminta bantuan suami sirinya berinisial R alias MM. Setelahnya, R menyewa sindikat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa korban.

Rakyat Iran Masih Trauma Penembakan Pesawat Penumpang 30 Tahun Lalu, Jet Tempur AS Ingin Coba Lagi

Penembakan di California Tewaskan 2 Orang dan 4 Terluka, Pelaku Ditembak Polisi di Dada

Sebulan Sebelum Penembakan, HT Djohan Sudah Miliki Firasat Akan Terjadi Sesuatu pada Dirinya

"NL meminta suami sirinya membantunya untuk menghabisi atau membunuh korban. Dalam hal mencapai tujuan maksudnya, NL menyiapkan uang Rp 200 juta," kata Nana.

Dari sana kata Nana, R suami siri NL merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap korban.

"Sehingga R mengajak para pelaku lainnya, yang diketahui semuanya adalah bekas murid dari ayah NL yang merupakan guru atau orang yang disegani di Lampung," kata Nana.

Perencanaan kata Nana dilakukan oleh NL, R dan para pelaku lainnya yang terlibat, di lima lokasi sebanyak lima kali.

"Sehingga totalnya ada 12 orang pelaku yang terlibat dalam kasus ini, dan saya sebut sindikat pembunuhan berencana," kata Nana. Untuk memuluskan aksinya, tanggal 4 Agustus 2020, NL mentransfer uang Rp 100 Juta dari rekening BNI miliknya ke rekening BNI milik tersangka lainnya MR, atas sepengetahuan suami sirinya R.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved