Berita Bener Meriah
Bener Meriah Minta Warga Dukung Radio Rimba Raya dan Damaran Baru Ecovillage Dalam Nominasi API 2020
Dua destinasi wisata di Kabupaten Bener Meriah yang memiliki latar belakang berbeda terpilih dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020
Penulis: Budi Fatria | Editor: M Nur Pakar
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Dua destinasi wisata di Kabupaten Bener Meriah yang memiliki latar belakang berbeda terpilih dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020.
Kedua destinasi wisata tersebut, Radio Rimba Raya dan Damaran baru Ecovillage.
Dari 18 kategori yang dikompetisikan, Bener Meriah menyertakan dua kategori yaitu, Tugu Radio Rimba Raya. sebagai kategori situs sejarah terpopuler.
Kemudian, Damaran baru Ecovillage sebagai kategori ekowisata terpopuler.

Kadis Pariwisata Budaya dan Olah Raga Bener Meriah, Irmansyah SSTP MSP, Rabu (26/8/2020 mengatakan, terpilihnya dua destinasi tersebut bukan tanpa alasan.
Dia menyebutkan Radio Rimba Raya berjasa sangat besar terhadap Indonesia ketika Agresi Militer Belanda ke II tahun 1948.
Irmansyah menceritakan, keberhasilan Radio Rimba Raya mengcounter berita hoaks propaganda Belanda.
Yang disampaikan melalui radio Hilversum dan radio lainnya milik Belanda yang menyatakan bahwa Indonesia sudah bubar.
“Informasi yang disampaikan oleh Radio Rimba Raya memaksa Belanda menyelesaikan konflik senjata yang berkecamuk melalui meja perundingan dengan mediator Dewan Keamanan PBB,” kata Irmansyah.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kala itu, Dewan Keamanan PBB juga memaksa Belanda untuk menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia.
Berdasarkan kutipan dari isi buku Ide Anak Agung Gede Agung yang berjudul "Twenty Years Indonesian Foreign Policy : 1945-1965 (1973)”
Isinya, Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi yang mengecam serangan militer Belanda terhadap tentara Republik di Indonesia dan menuntut dipulihkannya pemerintah Republik.
Kata Irmansyah, maka muncul perundingan lanjutan penyelesaian damai antara kedua belah pihak.
Diantaranya perjanjian Roem-Royen yang ditanda tangani 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Dan yang terakhir sebut Irmansyah, perundingan penyerahan kedaulatan yang dikenal dengan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Denhaag, Belanda tahun 1949.
Irmansyah juga merincikan, salah satu syarat dari Konferensi Meja Bundar itu, kerajaan Belanda harus menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya kepada Republik Indonesia Serikat.
Dengan tidak bersyarat lagi dan tidak dapat dicabut.
Berdasarkan kutipan buku yang sama, katanya, perundingan itu menghasilkan sejumlah dokumen.
Piagam Kedaulatan, Statuta (Konstitusi Lembaga Internasional) Persatuan, Kesepakatan Ekonomi dan Kesepakatan Sosial dan Militer.
Informasi serangan umum 1 Maret 1949 yang monumental hingga TNI menguasai Yogyakarta selama enam jam merupakan prestasi yang sangat luar biasa.
"Prestasi ini disiarkan melalui Radio Rimba Raya, banyak referensi tertulis tentang fakta sejarah ini, kita ketahui saat itu hanya Aceh yang berdaulat dan tidak dikuasai oleh Belanda,” ujarnya.
Dia menyebutkan, saat itu, hasil siaran dari Radio Rimba Raya terdengar sampai ke Semenanjung Melayu (Malaysia), Singapura, Saigon (Vietnam), Manila, All India Radio bahkan Australia dan Eropa.
“Satu-satunya Radio milik pejuang Aceh yang dapat ekspansi frekuensi siaran jarak jauh, ya, Radio Rimba Raya,” beber Irmansyah.
Irmansyah juga menyebutkan, berdasarkan buku Rusdi Sufi (1999) Radio Rimba Raya menyiarkan dalam enam bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Belanda, Arab, Cina dan Urdu.
Maka dari itu Aceh dikenal dengan sebutan Daerah Modal dan Perjuangan, Radio Rimba Raya mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Satu dari sekian banyak kontribusi Aceh terhadap republik ini, jelasnya.
Menurut Irmansyah, beberapa tokoh nasional asal Aceh sepakat membangun tugu atau monumen untuk mengenang jasa perjuangan Radio Rimba Raya ini.
Dikatakan, pada 22 April 1988 dilaksanakan peresmian tugu/monumen Radio Rimba Raya oleh Bustanil Arifin yang pada saat itu menjabat Menteri Koperasi/Kepala Bulog.
Kata Irmansyah, Monumen Radio Rimba Raya merupakan bangunan yang bersejarah dan sudah menjadi tujuan wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Keputusan Radio Rimba Raya yang masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020 kategori wisata sejarah terpopuler adalah keputusan yang tepat," ujarnya.
Disebutkan , tentunya semua masyarakat Provinsi Aceh menyambut gembira.
Dia juga menambahkan, Kampung Damaran Baru Ecovillage yang masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia tahun 2020 kategori ekowisata.
Karena memiliki panorama alam yang indah, seni dan kearifan lokal yang mampu menghadirkan nuansa wisata yang tidak mudah untuk dilupakan.
“Keramahan masyarakat yang menjaga syariat, berbagi pengalaman dengan Mpu Uteun dan Ranger perempuan (penjaga hutan perempuan pertama di Aceh)," katanya.
Ditambahkan, tentu saja menyuguhkan pengalaman yang unik sehingga tepat dijadikan sebagai destinasi ekowisata populer yang recomended juara.
Irmansyah juga mengajak masyarakat untuk mendukung dan menghantarkan kedua destinasi wisata ini menjadi juara dalam Anugerah Pesona Indonesia tahun 2020.
Dengan kategori wisata sejarah dan ekowisata terpopuler tahun 2020.
“Mari menjadi bagian untuk memajukan pariwisata Bener Meriah, Salam Pesona Indonesia,” tutupnya.(*)
• TP-PKK Bener Meriah Bagikan 20 Ribu Masker
• Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Marak di Bener Meriah, DP3AKB Gelar Rakor
• Tu Sop Serahkan Rumah BMU untuk Guru Balai Pengajian di Bener Meriah