Breaking News

Berita Aceh Jaya

Petani Aceh Jaya Kembangkan Nilam, Anggota DPRA Ini Dorong Warga Manfaatkan Lahan Tidur

Padahal, ulas dia, potensinya cukup besar untuk dikembangkan oleh petani karena harganya yang cukup tinggi.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
FOTO KIRIMAN FADHLI ALI
Anggota DPRA, Edi Kamal rfoto bersama pihak terkait dan petani pada kegiatan penanaman perdana tanaman nilam di atas 20 hektare lahan di Gampong Paya Laot, Kecamatan Setia Bhakti, Kabupaten Aceh Jaya, Selasa (25/8/2020). 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejumlah kelompok tani di Aceh Jaya melakukan penanam perdana tanaman nilam di atas 20 hektare lahan di Gampong Paya Laot, Kecamatan Setia Bhakti, Aceh Jaya, Selasa (25/8/2020).

Kegiatan itu turut dihadiri anggota DPRA, Edi Kamal, Sekretaris Eksekutif Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2K) Bapeda Aceh, Dr Hasrati SE MM, dan Dosen Pertanian Universitas Teuku Umar, Iwandika Syahputra SP MP.

Edi Kamal yang sedang melakukan reses melalui rilis menyampaikan dukungannya atas pengembangan nilam yang dilakukan masyarakat Aceh Jaya.

Menurutnya, potensi budidaya nilam di Aceh sangat menjanjikan dan memiliki prospek baik untuk dikembangkan sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan ‘Program Aceh Hebat’.

"Apalagi nilam Aceh termasuk kategori varietas unggul dunia. Nilam Aceh dapat menghasilkan minyak atsiri bermutu tinggi dengan kandungan patchouli alkohol di atas 30%," kata Edi Kamal didampingi Fadhli Ali, pendamping kelompok tani nilam.

Selama ini, lanjut dia, masih minim petani yang menanam nilam, meskipun nilam Aceh pernah berjaya. Hal ini diakibatkan harga yang sangat fluktuatif.

Hari Ini, Kota Banda Aceh Bertambah Empat Pasien Positif Covid-19, Ini Penjelasan Kadinkes

Update Corona Hari Ini, Jumlah ODP di Lhokseumawe Bertambah Lima Orang

Djoko Tjandra Akui Bagi-bagi Uang pada Oknum Penegak Hukum, Jaksa Pinangki Dapat Rp 7 M Lebih

Padahal, ulas dia, potensinya cukup besar untuk dikembangkan oleh petani karena harganya yang cukup tinggi.

Apalagi, saat ini Atsiri Research Center (ARC)-Unsyiah sudah menjamin harga jual nilam setelah lembaga itu menandatangani MoU dengan off taker dari Perancis.

"Dengan demikian, berapa pun minyak dapat diproduksi petani Aceh akan ditampung oleh buyer luar negeri dengan harga yang terjamin. Harga rata-rata minyak nilam saat ini bisa mencapai Rp 800 ribu per kilogram," ungkap politikus Partai Demokrat ini.

Untuk mengembalikan kejayaan nilam Aceh, pria asal Nagan Raya itu mengajak masyarakat untuk manfaatkan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif dengan budidaya nilam.

"Saya bertekad mengembangkan komoditas nilam di lahan dengan mendorong masyarakat, khususnya petani untuk memanfaatkan lahan telantar guna mensejahterakan masyarakat Aceh, khususnya Aceh Jaya," tandasnya.

Ia berjanji akan mendukung para petani dalam bidang penanaman dan penyulingan, serta juga akan melatih para pemuda yang putus sekolah di daerah tersebut agar menjadi wirausaha di bidang pertanian, khususnya budidaya nilam.

Penjual Somai Nabung Selama Dua Tahun, Naik Haji Daftar Pakai Uang Receh

Alhamdulillah Gaji ke-13 PNS Aceh Singkil Cair, Cek Rekening Anda

Terungkap, Aceh Pernah 2 Kali Ajukan Diri Jadi Negara Bawahan Turki Utsmani, Tapi Ditolak Karena Ini

Khususnya di daerah hilir, Edi mengungkapkan, masih banyak lahan telantar yang bisa dimanfaatkan untuk menanam nilam. Dia juga mengajak Pemerintah Aceh Jaya mendukung pengembangan nilam.

"Nilam sangat berpotensi tinggi dalam memajukan ekonomi Aceh, ke depan nantinya. Saya berkeyakinan, tanaman nilam ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat serta mampu menekan angka kemiskinan di Aceh," ungkap dia.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved