Berita Aceh Utara
Aceh Utara Kini Miliki Ruang Isolasi Mandiri Covid-19 Bagi ASN, Ini Lokasi dan Fasilitasnya
Pemkab Aceh Utara menyediakan 72 bed (tempat tidur) untuk ruang isolasi mandiri bagi ASN dan masyarakat yang terpapar wabah Covid-19.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Ruang isolasi mandiri Covid-19, bagi aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab Aceh Utara yang menggunakan ruangan RSUD Pratama di Lhoksukon pada Kamis (27/8/2020), diresmikan Bupati Aceh Utara.
Pemkab Aceh Utara menyediakan 72 bed (tempat tidur) untuk ruang isolasi mandiri bagi ASN dan masyarakat yang terpapar wabah Covid-19.
Pemanfaatan ruang rawat inap RSUD Pratama untuk tempat isolasi mandiri Covid-19 ini sejalan dengan instruksi Gubernur Aceh melalui surat Nomor 440/10813 tanggal 30 Juli 2020.
Dalam instruksi tersebut, GUbernur meminta agar pemerintah kabupaten/kota di seluruh Aceh untuk menyiapkan tambahan ruang perawatan dan karantina pasien positif Covid-19 bersifat OTG (orang tanpa gejala) di setiap rumah sakit.
Sebelumnya, pada 19 Agustus 2020, Pemkab Aceh Utara telah menyiapkan tambahan Ruang Pinere (Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging) dan ruang RICU di RSUD Cut Meutia.
• Pertamina Serahkan Pengelolaan Istana Karang ke Pemkab Aceh Tamiang
• Keluarga Pasien Mengamuk di Ruang Pinere, Begini Penjelasan Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
• Kajati Aceh Lantik Dua Asisten dan Empat Kajari di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Nama-namanya
Sedangkan tempat karantina Covid-19 telah disiapkan sejak April 2020, di bekas shelter Rohingya, kawasan Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur.
Penambahan ruang isolasi mandiri OTG Covid-19 di RSUD Pratama sebanyak 72 bed ini sudah melampaui dari target sebelumnya.
“Harapan kita, walaupun sudah kita persiapkan ruangannya, tapi kita harapkan jangan pernah ada yang ditempati oleh yang terpapar Covid-19,” kata Amir Syarifuddin SKM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara dalam laporannya.
Menurut Amir, hingga saat ini jumlah penduduk Aceh Utara yang pernah terpapar virus Covid-19, sebanyak 11 orang. Kasus terbaru sebanyak 3 orang, sedangkan kasus sebelumnya 8 orang.
“Mudah-mudahan ke depan jumlah kasus Covid-19 di Aceh Utara tidak lagi bertambah, sehingga ruang isolasi yang telah kita siapkan tidak akan pernah dipakai,” ungkap Amir.
• Kemendagri: Ini Aturan Menggelar Kampanye Pilkada Desember Mendatang
• Kasus Positif Covid-19 di Kota Sabang Meningkat, Kadiskes dan KB Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
• MPD Aceh Singkil dan Hipmasil Audensi dengan Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Ini yang Dibahas
Ditambahkan dia, ruang isolasi mandiri di RSUD Pratama itu diprioritaskan penggunaannya untuk menampung orang tanpa gejala (OTG) Covid-19, dari kalangan medis yang terpapar.
Sebab, ucapnya, paramedis berada di garda terdepan dalam menagani pasien Covid-19, sehingga sangat rentan terpapar. Terbukti, di beberapa daerah di Tanah Air, tidak sedikit paramedis yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan kemudian meninggal dunia.
"Di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh juga banyak paramedis yang hasil swab-nya dinyatakan positif. Mereka berstatus OTG, sehingga terpaksa dirumahkan dan dilakukan isolasi mandiri," ungkapnya.
Sementara itu, peresmian ruang isolasi mandiri Covid-19 di RSUD Pratama Aceh Utara ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati H Muhammad Thaib, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Amir Syarifuddin SKM, dan sejumlah pejabat Forkopimda Aceh Utara.
Bupati Aceh Utara itu juga turut meninjau langsung fasilitas dan prasarana yang ada di setiap ruangan RSUD Pratama yang dibangun pada tahun 2019 tersebut.(*)