Luar Negeri
Berderai Air Mata, Ayah Jacob Blake yang Ditembak Polisi AS Membacakan Al-Fatihah untuk Anaknya
Selama Sir Jacob Blake berpidato di publik, ia membacakan Surah Al-Fatihah, yang merupakan surah pertama dalam Al-quran, untuk putranya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Sebuah cuplikan video yang memperlihatkan ayah dari Jacob Blake, sedang membaca surah Al-fatihah, telah memicu gelombang dukungan.
Jacob Blake menjadi lumpuh setelah ia ditembak tujuh kali oleh petugas polisi AS di Wisconsin.
Selama Sir Jacob Blake berpidato di publik, ia membacakan Surah Al-Fatihah, yang merupakan surah pertama dalam Al-quran, untuk putranya.
Surah Al Fatihah adalah bagian integral dari keimanan Islam dan salah satu surah paling agung dalam kitab suci agama Islam.
Surah itu sering dibacakan oleh umat Islam dalam berbagai situasi.

Melansir dari Al Araby, Jumat (28/8/2020), tidak jelas apakah ayah Jacob Black mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Muslim.
• Kisah Bapak Ojol Ini Diberi Segepok Uang, Rezeki tak Terduga, Tangisnya Pecah dan Hampir Berlutut
• Peristiwa Polisi Tembak Pria Kulit Hitam Kembali Terjadi di Amerika Serikat, Picu Kemarahan Warga
• Kamala Harris Setuju Jadi Calon Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama di AS
Tetapi selama pidatonya, dia mengakui dalam keluarganya memiliki keragaman.
"Keluarga saya sangat beragam, dan kami tidak hanya mewakili satu hal," kata ayah Jacob Blake, sebelum membaca Al fatihah.
Sir Jacob Blake berbicara bersama anggota keluarga lainnya dan pengacara, mengatakan kepada wartawan bahwa polisi menembak putranya tujuh kali.
“Mereka (polisi) menembak tujuh kali, seolah dia tidak penting. Tapi anak saya penting. Dia manusia dan dia penting," katanya.
Sir Jacob Blake berbicara di depan umum beberapa hari setelah penembakan putranya, yang membuat organisasi Muslim mengeluarkan pernyataan bersama, yang mengutuk insiden tersebut.
"Sekali lagi, petugas polisi telah melakukan kekerasan yang mengerikan dan menyebalkan terhadap seorang kulit hitam. Hati kami tertuju pada Jacob Blake, yang kami harap selamat dari penembakan ini," kata pernyataan itu.
• Wanita Selingkuhan Ditampar dan Ngaku 2 Kali Berhubungan, Video saat Dilabrak Istri Sah Viral Lagi
• Gadis 15 Tahun Melompat dari Lantai 25, Jatuh Tepat di Atas Tubuh Ayahnya, Keduanya Tewas
• Kanya West Promosikan Kacamata Hitam Unik ke India, Gunakan Emoji Monyet
Ibu Jacob Blake, Julia Jackson, mengatakan hal pertama yang dikatakan putranya ketika dia melihatnya adalah bahwa dia menyesal.
"Dia berkata, 'Saya tidak ingin menjadi beban bagi kalian,'" kata Julia.
"Saya ingin bersama anak-anak saya, dan saya tidak berpikir saya akan berjalan lagi." kata Jacob Blake yang diutarakan oleh ibunya.
Protes anti-rasisme meletus
Pengacara Jacob Blake mengatakan ke publik bahwa butuh sebuah ‘keajaiban’ bagi Jacob untuk bisa berjalan lagi.
Ia meminta petugas yang menembaki Jacob segera ditangkap dan orang lain yang terlibat dalam insiden itu juga diusut.
Penembakan Jacob Blake pada hari Minggu (23/8/2020) di Kenosha terekam dalam sebuah video dan memicu protes baru atas ketidakadilan rasial di beberapa kota.
• VIDEO - Buntut Penembakan Jacob Blake, Kota Kenosha Menjadi Lautan Api
• 2 Polisi Ini Jadi Tersangka, Dorong Kakek 75 Tahun hingga Terluka Saat Demo Kematian George Floyd
Protes itu terjadi hanya tiga bulan setelah kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis, mengundang kecaman lebih luas tentang ras.
Beberapa demonstrasi berubah menjadi kerusuhan, termasuk pada malam ketiga di Kenosha, di mana beberapa suara tembakan terdengar.
Penduduk dan bergahai orang terlihat membawa senjata api dan tetap berada di jalan pada malam hari, setelah jam malam kota mulai dibatasi hingga pukul 8.
Dua orang ditembak mati pada malam protes anti-rasisme di Kenosha dalam kemungkinan serangan main hakim sendiri.
Diduga main hakim sendiri itu dilakukan oleh seorang pemuda kulit putih yang tertangkap kamera melepaskan tembakan di tengah jalan dengan senapan semi-otomatis.
Tembakan senjata meletus Selasa (25/8/2020) malam, selama ketiga malam kerusuhan berturut-turut.
• Satu Polisi yang Terlibat Pembunuhan George Floyd Bebas, Bayar Uang Jaminan Rp 10,6 Miliar
• Suasana Pemakaman George Floyd, Disemayamkan di Peti Emas dan Disiarkan Langsung
Gubernur Wisconsin, Tony Evers telah menyerukan untuk tenang, sementara juga menyatakan keadaan darurat di mana ia menggandakan penempatan Garda Nasional di Kenosha dari 125 menjadi 250.
Malam sebelumnya kerumunan massa menghancurkan puluhan bangunan dan menyebabkan lebih dari 30 kebakaran di kota pusat kota itu.
"Kami tidak dapat membiarkan siklus rasisme dan ketidakadilan sistemik berlanjut," kata Evers.
Ia juga menghadapi tekanan yang meningkat dari Partai Republik atas penanganan kerusuhannya.
"Kami juga tidak bisa terus menempuh jalur kerusakan dan kehancuran ini," katanya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)