Kasus Terus Melonjak, Korea Selatan Waspada dengan Mutasi Baru Strain Covid-19

SERAMBINEWS.COM - Di tengah meningkatnya kasus virus Corona di Korea Selatan, membuat Negeri Gingseng harus meningkatkan kewaspadaannya.

Otoritas kesehatan Korsel telah memperingatkan akan adanya peningkatan mutasi strain COVID-19.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (K-CDC), Korea Selatan telah menemukan lebih banyak jenis mutasi COVID-19 yang melanda Amerika Utara, Eropa dan Timur Tengah, kantor berita Yonhap melaporkan.

Namun, pejabat menambahkan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mutasi itu lebih menular.

Berdasarkan jenis asam amino dari gen tertentu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus Corona dibagi menjadi tujuh strain, yakni S, V, L, G, GH, GR, dan lainnya.

Strain GH, yang paling umum di Amerika Utara, Eropa dan Timur Tengah, pertama kali ditemukan di Korea Selatan pada bulan April 2020.

 • Update Corona Hari Ini - Alhamdulillah, 154 Orang di Aceh Besar Sembuh dari Covid-19

• Kasus Covid-19 Bertambah 32 Lagi  

• Empat Kecamatan di Aceh Besar Menonjol Pasien Positif Terpapar Corona, Ini Penekanan Jubir Covid-19

“Dari total 685 pasien, jumlah pasien yang terinfeksi strain GH mencapai 169 pada Mei, 223 pada Juni, 47 pada Juli dan 85 pada Agustus 2020,” laporan K-CDC, mengutip dari Yonhap Kamis (27/8/2020).

“Strain yang bermutasi menyumbang 77,4 persen dari 685 pasien,” kata K-CDC.

Namun, tidak ada bukti ilmiah bahwa galur GH lebih menular dibandingkan galur lainnya.

Menurut K-CDC, 17 kasus dikelompokkan dalam klade S, yang sebagian besar merupakan kasus impor, termasuk kedatangan dari Wuhan, kota di China yang menjadi pusat pandemi.

20 kasus terkait dengan strain GR, dengan sebagian besar ditelusuri berada di kapal berbendera Rusia, yang berlabuh di kota Busan.

Melansir dari Anadolu Agency, otoritas kesehatan Korsel pertama kali menemukan jenis strain GH pada bulan April.

• Suami Dokter Positif Corona di Aceh Barat Juga Positif, Kini Keduanya Dirawat di RSUZA Banda Aceh   

• Calon Bintara Polisi Positif Virus Corona, Satu dari 17 Peserta yang Gugur di Mapolres Gayo Lues

Korea Selatan mengalami peningkatan virus corona baru-baru ini, yang telah meningkatkan tekanan pada pemerintahan Presiden Moon Jae-in untuk memberlakukan pembatasan ketat, untuk membendung penyebaran virus.

“Sudah sekitar seminggu sejak kami menerapkan skema jarak sosial tingkat kedua. Belum ada yang diputuskan kapan kebijakan tingkat ketiga akan diperkenalkan, ”kata Jeong Eun-kyeong, direktur K-CDC.

Pihak berwenang telah meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk pasien virus corona.

Setidaknya 320 kasus dilaporkan pada hari Rabu (26/8/2020) karena kasus yang terkait dengan gereja meningkat.

Sejauh ini, negara K-POP itu telah melaporkan total 18.265 kasus.

Ibu kota Seoul dan provinsi Gyeonggi merupakan rumah bagi sebagian besar kasus virus Corona.

Dari total kasus di Korsel, pasien yang berusia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 40 persen kasus.

• Cegah Corona, Jubir Covid-19 Aceh Besar Ajak Warga Gunakan Masker Saat Keluar Rumah

• Keluarga Pasien Reaktif Corona Merasa Digantung Gugus Tugas Covid-19, Minta Hasil Swab Diumumkan

“Tetapi jika kita gagal menghentikan penyebaran virus minggu ini dan mengadopsi skema tingkat ketiga, akan ada konsekuensi yang signifikan.

Ini bukan hanya masalah pasien baru. Tetapi akan ada dampak besar pada masyarakat dan ekonomi negara, ” tambah Eun-kyeong.

 Jumlah kematian negara itu naik menjadi 312 setelah dua pasien lagi dilaporkan meninggal karena COVID-19.

Tingkat kematian Korea Selatan mencapai 1,71 persen.

Negara Itu telah melakukan tes covid terhadap 1.849.506 orang sejak 3 Januari 2020. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)