Berita Internasional
Korut Akan Tembak Mati Siapapun yang Berada di Perbatasan, Demi Menghentikan Penyebaran Covid-19
Instruksi untuk menembak siapa saja yang berjalan dalam jarak satu kilometer dari perbatasan dengan Cina telah dikirim, menurut laporan terbaru.
Larangan itu diterapkan di seluruh perbatasan Korea Utara-Cina sepanjang 880 mil yang membentang di empat provinsi.
Sementara Korea Utara belum resmi mengumumkan kasus Covid-19 bulan lalu, kota Kaesong diisolasi selama tiga minggu usai dugaan kasus terdeteksi.
Kim Jong-un mengumumkan keadaan darurat nasional dan melarang perjalanan antar-provinsi.
Lebih banyak lockdown diberlakukan secara nasional setelah seorang pria mengaku memiliki gejala virus corona, tetapi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hasilnya tak meyakinkan.
• PM Jepang Mundur, Jokowi: Shinzo Abe Adalah Salah Satu Pemimpin Dunia Pertama yang Saya Temui
Menurut sumber, polisi di dekat perbatasan telah mengirim amunisi tambahan untuk membantu menegakkan kebijakan baru tersebut.
Sumber tersebut menambahkan: "Mereka bahkan mengatakan bahwa tidak ada yang akan bertanggung jawab atas penembakan kematian yang terjadi dalam satu kilometer dari daerah perbatasan."
Sumber militer Korea Utara juga membenarkan kebijakan baru tersebut kepada RFA.
Mereka berkata: “Sekitar pukul 5 sore. pada tanggal 25, sebuah telegram mendesak dari Komando Tertinggi datang yang memberitahu militer untuk membunuh siapa pun dalam jarak satu kilometer dari perbatasan apa pun alasannya.
"Pesan darurat mulai berlaku mulai tengah malam pada tanggal 26," kata sumber kedua.
"Perintah darurat menetapkan bahwa tentara yang bertugas menjaga perbatasan akan meninggalkan tembakan kosong mereka dan hanya membawa amunisi aktif."(*)
Artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul "Demi Hentikan Penyebaran Covid-19, Kim Jong Un Kirim Pasukan untuk Tembak Mati Siapapun yang Berada di Perbatasan China-Korea Utara"