Berita AcehUtara
Ini Pengakuan Korban Pembacokan Keuchik Pulo Kitou
Korban pembacokan Zulkarnaini (33) warga Pulo Kitou, Meurah Mulia Aceh Utara mengungkapkan kronologis yang menimpa dirinya. Dia mengaku tidak
Penulis: Jafaruddin | Editor: M Nur Pakar
Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Korban pembacokan Zulkarnaini (33) warga Pulo Kitou, Meurah Mulia Aceh Utara mengungkapkan kronologis yang menimpa dirinya.
Dia mengaku tidak mengetahui dirinya dibuntuti oleh keuchik dan kemudian membacoknya.
Hal itu disampaikan Zulkarnaini saat ditemui Serambinews.com pada Minggu (30/8/2020) sore di RS Arun Lhokseumawe.
Korban saat ditemui Serambinews.com didampingi sejumlah keluarganya dan juga beberapa warga serta petugas medis.
Diberitakan sebelumnya, Keuchik Pulo Kitou YD, pada Sabtu (30/8/2020), malam, menyerahkan diri ke Mapolsek Meurah Mulia, Aceh Utara.
Setelah membacok warganya, Zulkarnaini (33) warga Desa Pulo Kitou di lintasan line pipa, Desa Ujong Reuba Kecamatan Meurah Mulia.
Kini, YD sudah diamankan penyidik ke Mapolres Lhokseumawe dari Mapolsek Meurah Mulia, untuk menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sedangkan korban masih dalam perawatan medis, akibat luka bacok di tangan.
“Saya keluar dari rumah dengan menggunakan Sepeda Motor Scoopy, hendak menuju Simpang Rangkaya Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara,” ujar Zulkarnaini kepada Serambinews.com.
• Korban Pembacokan Oknum Keuchik di Aceh Utara Rupanya Ketua LSM, Ini yang Pernah Dilaporkan ke Jaksa
• Jadi Tersangka Kasus Bacok Warga, Keuchik di Aceh Utara Diberhentikan Sementara
• Sebelum Bacok, Ternyata Oknum Keuchik di Aceh Utara Ini juga Tabrak Korban, Begini Kronologisnya
Namun, sesampai di kawasan Ujong Reuba, tiba-tiba ada yang membuntuti dan kemudian langsung menabrak dirinya.
“Saya ditabrak dari samping, sehingga saya terjatuh," ujarnya.
Dikatakan, Dalam kondisi terjatuh di jalan, keuchik mengambil parang di sepeda motornya.
Lalu keuchik langsung mengayunkan parang tersebut ke arah lehernya
Korban sempat menangkisn dengan dua tangan, sehingga menjadi sasaran tebasan parang.
Akibat kejadian itu korban mengalami luka parah di kedua tangannya.
“Keuchik tidak menyebutkan apapun sebelum dan setelah membacok saya. Kemudian langsung pergi,” ujar Zulkarnaini.
Ditambahkan, keuchik sudah membawa parang di sepmornya dan sudah merencanakan pembacokan tersebut.
“Saya tidak tahu, kenapa keuchik bisa mengetahui kalau saya melintasi jalan tersebut,” katanya.
Dirinya juga tidak mengetahui sebab keuchik membacoknya.
Namun, korban meyakini dirinya dibacok keuchik, bukan karena persoalan pribadi.
“Saya sudah sebulan tidak berkomunikasi dengan keuchik," katanya.
"Saya juga tidak memiliki persoalan dengan keuchik secara pribadi,” pungkas Zulkarnaini. (*)