Kronologi Penyerangan Polsek Ciracas Hingga Turun Perintah Panglima TNI

Publik digemparkan dengan penyerangan Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh orang tak dikenal pada Sabtu (29/8/2020) dini hari

Editor: Muhammad Hadi
(Dok. Divisi Humas Polri)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Idham Azis (kanan) di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu (30/8/2020). 

Ketika diberhentikan, AB sempat turun dari mobilnya dan dia mendengar sekelompok oramg melontarkan umpatan dan seruan tak jelas.

Meskipun sudah berhenti, mobil AB tak luput dari sasaran penyerangan yang tak jelas alasannya, begitu pun dengan kendaraan lainnya.

Mobil AB dirusak menggunakan besi berukuran panjang hingga mengakibatkan kaca jendela pecah dan bodi mobil penyok di beberapa sisi.

Ketika ditanya perawakan orang tak dikenal itu, AB mengaku masih ingat sosok-sosok yang terlibat dalam insiden tersebut.

Dia menyebut perawakan orang-orang tersebut adalah berbadan tegap dan besar dengan membawa besi berukuran panjang.

Selama lima belas menit terjebak, kondisi jalanan sudah dikuasai oleh kelompok tersebut.

Pengendara-pengendara lain yang melalui jalur tersebut juga dipaksa berhenti bahkan dengan kekerasan hingga menyebabkan sejumlah pemotor terluka.

"Banyak, Mas (korban luka). Saya enggak ingat persis jumlahnya, tapi banyak," ucap AB.

Aceh Kini Masuk Fase Akhir Transmisi Covid-19 yang Sangat Rumit dan Kompleks (Bagian – 2)

Setelah 15 menit, AB memutuskan untuk kabur setelah melihat mobil di depannya yang sempat menepi juga tancap gas.

Akhirnya, dia bisa lolos dari situasi mencekam tersebut.

Dandim 0505 Jakarta Timur membantah 

Isu keterlibatan anggota TNI dalam penyerangan Mapolsek Ciracas sempat mencuat.

Isu tersebut semakin menguat kala Komandan Kodim (Dandim) 0505 Jakarta Timur Kol Kav Rahyanto Edy mengatakan, pihaknya turut melakukan penyelidikan bersama Kepolisian untuk mengungkap motif di balik perusakan Polsek Ciracas.

Dandim bahkan menjelaskan kronologi kejadian.

"Kita kerja sama dengan Kepolisian untuk melakukan patroli di wilayah kawasan dan daerah rawan. Mungkin kita kerahkan aparat intelejen untuk mencari informasi," kata Rahyanto.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved