Luar Negeri

Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei: Uni Emirat Arab Pengkhianat Dunia Islam dan Palestina

Warga Palestina telah mengadakan protes publik dan membakar bendera UEA dengan marah.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/File
Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemimpin agung Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dalam pidatonya bahwa Uni Emirat Arab (UEA) mengkhianati dunia Islam dan Palestina dengan mencapai kesepakatan perjanjian normalisasi dengan Israel.

Palestina dengan keras menentang normalisasi dengan Israel, karena telah ada pembicaraan antarnegara teluk sebelumnya bahwa pembentukan negara Palestina merdeka tercapai, maka hubungan damai dengan Israel dilarang.

Dukungan Arab masa lalu itu adalah salah satu dari sedikit keuntungan Palestina dalam pembicaraan damai yang hampir mati dengan Israel, menurut laporan yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (1/9/2020).

 Warga Palestina telah mengadakan protes publik dan membakar bendera UEA dengan marah.

"Tentu saja pengkhianatan UEA tidak akan berlangsung lama, tapi stigma ini akan selalu diingat.

Mereka membiarkan rezim Zionis masuk ke wilayah tersebut dan melupakan Palestina," kata Khamenei.

"Emirat akan dipermalukan selamanya...Saya berharap mereka bangun dan memberi kompensasi atas apa yang mereka lakukan," tambahnya.

 Otoritas Iran telah dengan keras mengkritik kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat antara UEA dan musuh lama Teheran, Israel.

Beberapa pejabat Iran secara terang-terangan memperingatkan UEA dan Israel yang membina hubungan lebih dekat, berisiko menimbulkan ketegangan besar di Timur Tengah.

Seorang pejabat Emirat tidak setuju dengan komentar Khamenei.

"Jalan menuju perdamaian dan kemakmuran tidak melalui hasutan dan ujaran kebencian," kata anggota pejabat kementerian luar negeri, Jamal al-Musharakh.

"Retorika semacam itu kontraproduktif bagi perdamaian di wilayah tersebut," imbuhnya.

BLT Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Tahap II Dipercepat, 3 Juta Pekerja dapat Jatah, Cek Namamu

Berdalih Hanya Pijat Refleksi, Pria Ini Tak Berdaya Saat Ketahuan Alat Kontrasepsi Masih Terpasang

Israel dan UEA mengharapkan keuntungan ekonomi dari kesepakatan normalisasi kedua belah pihak.

 Akomodasi penerbangan pertama antara negara Arab dan Israel dalam lebih dari 20 tahun, yang sebagian besar tertempa melalui ketidakpercayaan bersama terhadap musuh regional, Iran.

Warga Palestina kecewa dengan langkah UEA, khawatir itu akan melemahkan posisi Arab lama yang menyerukan penarikan Israel dari wilayah pendudukan dan penerimaan kenegaraan Palestina dengan imbalan hubungan normal dengan negara-negara Arab.

Menteri luar negeri UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahya merekam pesan untuk diaspora Palestina yang tinggal di sana pada Senin (31/8/2020), hari penerbangan komersial pertama antara Israel dan Emirates.

Al Nahyan mengatakan bahwa dia ingin meyakinkan komunitas Palestina tentang komitmen negaranya, untuk "mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," ujarnya.

"Kami akan terus mendukung perjuangan Palestina berdasarkan pendirian bersejarah kami yang berasal dari keyakinan yang berakar dalam dan tak tergoyahkan yang tidak akan pernah berubah sebagai hasil dari pertimbangan apa pun," kata Sheikh Abdullah.

Kim Yo Jong Hilang di Tengah Rumor Bakal Jadi Penguasa, Diduga Dia Dianggap Ancaman Bagi Kim Jong Un

Pemerintah Luncurkan Bansos Beras Bagi 10 Juta Penerima PKH

Penyerahan SK Kenaikan Pangkat Guru Warnai Peringatan Hari Pendidikan Aceh ke-61

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemimpin Agung Iran Khamenei Sebut UEA Pengkhianat Dunia Islam dan Palestina "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved