Update Corona di Aceh
Ratusan Orang Ikut Shalat Jenazah Dokter RSUZA yang Meninggal Akibat Covid-19, Dishalatkan Dua Kali
“Masyarakat minta shalatkan juga di sana, karena almarhum memang orangnya baik sekali. Di rumah sakit juga semua kita mengakui beliau dokter yang...
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
“Masyarakat minta shalatkan juga di sana, karena almarhum memang orangnya baik sekali. Di rumah sakit juga semua kita mengakui beliau dokter yang cukup baik, di tempat tinggalnya juga demikian,” pungkas Rahmadi.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Untuk pertama kalinya, seorang dokter di Aceh meninggal dunia karena positif Covid-19.
Kabar ini menjadi kabar duka, bagi tenaga medis dan masyarakat Aceh.
Adalah dr Imai Indra SpAn, dokter di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh yang juga akademisi Unsyiah.
Almarhum menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di rumah sakit, Rabu (2/9/2020) karena positif terpapar Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Dr dr Safrizal mengatakan, dr Imai Indra meninggal dunia karena positif Covid-19.
Menurutnya, almarhum terpapar virus itu, setelah sebelumnya sempat melakukan tindakan operasi terhadap pasien positif Covid-19.
• Fakta-fakta Pernikahan Rizki DAcademy dan Nadya, Dikabarkan Cerai Hingga Soal Kehamilan
“Beliau harus melakukan tindakan operasi terhadap pasien Covid, sudah 3 minggu yang lalu, jadi beliau lakukan tindakan operasi ya, beliau terpapar,” katanya.
Tak lama setelah tindakan operasi itu, lanjut Ketua IDI Aceh, dr Imai langsung melakukan swab dan hasilnya memang positif.
“Swabnya udah seminggu lalu, udah dirawat di ricu nggak sadar dan langsung koma,” kata dr Safrizal yang juga membenarkan bahwa almarhum salah satu akademisi di Unsyiah.
Humas RSUZA, Rahmadi kepada Serambinews.com, mengatakan, tak kurang dari seratus orang ikut menyalatkan jenazah almarhum dr Imai di Kompleks RSUZA lama, menjelang siang tadi.
Dokter, tenaga medis, staf, hingga direktur RSUZA ikut menyalatkan jenazah almarhum.
“Ramai yang ikut menyalatkan, termasuk Pak Direktur, Pak Dekan. Semua kita tadi menyalatkan almarhum,” kata Rahmadi.
• ISEI Aceh Tawarkan Kepala Daerah Tingkat II Cara Pemulihan Ekonomi Akibat Covid-19
Proses shalat jenazah dilakukan dengan protokol kesehatan.
Jenazah dr Imai ditempatkan dalam ambulance.
Kemudian, para jamaah mengatur saf dengan menjaga jarak.
Bahkan, tak sedikit para tenaga medis tetap mengenakan APD saat shalat jenazah.
Rahmadi kemudian menyampaikan, bahwa almarhum dikembumikan di Blang Krueng.
Di sana, katanya, almarhum kembali dishalatkan oleh masyarakat kampung setempat, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Masyarakat minta shalatkan juga di sana, karena almarhum memang orangnya baik sekali. Di rumah sakit juga semua kita mengakui beliau dokter yang cukup baik, di tempat tinggalnya juga demikian,” pungkas Rahmadi.
• Pemkab Bangun Tanggul Penahan Abrasi Pantai
Dilansir dari laman http://fsd.unsyiah.ac.id/imai/ , dr Imai Indra SpAn adalah staf pengajar kedokteran pada Jurusan Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
Almarhum menyelesaikan gelar Sarjana Kedokteran pada tahun 1992 dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dan menyelesaikan gelar Doktor Kedokteran pada tahun 1995 dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
Dr Imai menyelesaikan Program Residensi Anestesiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pada tahun 2013, diangkat sebagai Kepala Departemen Anestesiologi RSU Zainoel Abidin dan pada tahun 2014 diangkat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
Dr Imai juga menyelesaikan program pelatihan dan mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Pertahanan Nasional Indonesia (LEMHANAS) dalam Kerangka Konsolidasi Nilai Nasional Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia (BPJS - JKN) pada tahun 2015.
Kemudian, dr Imai juga dianugerahi Penghargaan Kehormatan Piagam Presiden Republik Indonesia, First Class Honor Medal for Outstanding Public Service. (*)
• MAS di Calang Ditutup karena tak Ada Pendaftar Tahun Ini, Ini Nasib Siswa Kelas II dan III