Profil Mantan Menpora Abdul Gafur Putra Halmahera Angkatan 66 Ikut Pelopori Aksi Tritura Ganyang PKI
Mantan menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era kabiner Soeharto, Abdul Gafur meninggal dunia, Jumat (4/9/2020) di RSPAD Gatot Subroto.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Mantan menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era kabiner Soeharto, Abdul Gafur meninggal dunia, Jumat (4/9/2020) di RSPAD Gatot Subroto.
Menurut keterangan Wantimpres Agung Laksono, Abdul Gafur meninggal akibat positif Covid-19 dengan penyakit penyerta antara lain diabetes tipe 2, anemia dan hiperkogulasi (gangguan pembekuan darah).
Berikut profil Abdul Gafur yang dirangkum Wartakotalive.com dari berbagai sumber:
Dikutip dari Wikipedia dr. Abdul Gafur Tengku Idris lahir di Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara, 20 Juni 1939..
Abdul Gafur adalah salah satu anggota DPR dari Golkar dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada era Presiden Suharto.
Pernah menjalani sekolah dasar perwira pada tahun 1970 dan menjadi dokter AURI di Kalimantan.
Dalam buku berjudul, 'Abdul Gafur Zamrud Halmahera'. Buku autobiografi mengisahkan tentang perjalanan hidup Abdul Gofur.
Dia adalah tokoh aktifis angkatan 66 juga mantan perwira tinggi (Marsekal Muda TNI AU) Angkatan Udara Republik Indonesia. Sejak SMP di Ternate, Gafur aktif berorganisasi.
• Peneliti Australia Sebut Jokowi Belum Mencerminkan Sebagai Presiden, Masih di Level Wali Kota
• Biasanya Modis dengan Makeup, Wajah Asli Jaksa Pinangki yang Polos Tanpa Riasan Terungkap
Pada tahun 1966, Abdul Gafur tampil sebagai pemimpin dalam organisasi Panitia Pengganyangan Gestapu PKI UI dan bergabung dengan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) melancarkan aksi-aksi Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) untuk mengganyang PKI.
Di era Orde Baru, Abdul Gafur diangkat sebagai anggota DPR/MPR Fraksi ABRI (1972-1978); Menteri Muda Urusan Pemuda dalam kabinet III (1978-1983); Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (1983-1988); Anggota DPA RI (19881997); Wakil Ketua MPR RI (1997-1999).
"Ketika masih di HIS (setingkat Sekolah Dasar) saya pertama kali melihat Bung Karno menggelorakan motivasi dan mimpi-mimpi untuk berjuang demi republik. Eh, saat mahasiswa saya bersama kawan-kawan menjadi kurang respek karena beliau menolak untuk bubarkan PKI," tutur Gafur kala itu.
Di salah satu bab bukunya, Gafur antara lain memaparkan perjalanan hidupnya yang melewati enam zaman, yakni era penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang, Demokrasi Liberal (remaja di Ternate), Demokrasi Terpimpin (Orde Lama), Demokrasi Pancasila (Orde Baru), dan Reformasi.
Di masa Orde Baru, di usia 38 tahun dia dilantik Presiden Soeharto menjadi Menteri Muda urusan Pemuda, 1978-1983.
Lima tahun berselang di tetap di kabinet dengan jabatan Menteri Pemuda dan Olah Raga atau disingkat Menpora.
"Itu sebutan Menpora saya yang ciptakan dan terpakai sampai sekarang," ujarnya.