Luar Negeri

Korea Utara Tertangkap Satelit Lakukan Uji Coba Senjata Berbahaya, Bisa Mengancam Keamanan Dunia

Korea Utara berulang kali melakukan uji coba rudal buatannya. Persiapan uji coba rudal kali ini berhasil terpantau oleh citra satelit

Editor: Faisal Zamzami
AFP/KCNA VIA KNS
Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui.(AFP/KCNA VIA KNS) 

SERAMBINEWS.COM - Korea Utara berulang kali melakukan uji coba rudal buatannya.

Persiapan uji coba rudal kali ini berhasil terpantau oleh citra satelit. 

Sebuah foto citra satelit memotret galangan kapal Korea Utara pada Jumat (4/9), menunjukkan aktivitas yang menandakan persiapan uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam jarak menengah.

Sebuah lembaga think tank asal Amerika Serikat yakni Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menyebutkan gambar yang dipublikasikan di situs webnya adalah situasai di galangan kapal Sinpo Korea Utara menunjukkan beberapa kapal di dalam cekungan kapal yang aman.

Salah satunya menyerupai kapal yang sebelumnya digunakan untuk menarik tongkang uji coba kapal selam ke laut.

Disebutkan, kegiatan itu sugestif, tetapi tidak konklusif, dari persiapan untuk uji coba rudal balistik kapal selam Pukguksong-3 milik Korea Utara.

Reuters melaporkan, pada Oktober tahun lalu, Korea telah berhasil melakukan uji tembak Pukguksong-3, rudal balistik baru yang diluncurkan kapal selam sebagai bagian dari upaya untuk menahan ancaman eksternal dan meningkatkan pertahanan diri.

Peluncuran itu dipandang oleh para analis sebagai yang paling provokatif oleh Korea Utara sejak memasuki dialog dengan Amerika Serikat mengenai program senjata dan misil nuklirnya pada tahun 2018.

Rutin Minum Air Rebusan Jahe dan Gula Merah, Ini Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh

Jalan Blangkejeren - Terangun Kondisinya Rusak dan Memprihatinkan, Ini Kawasan Terparah

Korea Utara telah menangguhkan uji coba rudal dan nuklir jarak jauh sejak 2017, tetapi upaya yang dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump untuk membujuknya agar menghentikan program nuklir dan misilnya hanya mencapai kemajuan sedikit.

Belum ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri AS maupun Pentagon tentang laporan CSIS.

Pada konferensi pers sebelumnya, Trump memuji hubungannya dengan Korea Utara.

Trump mengatakan ketika dia terpilih orang-orang telah memperkirakan dia akan berperang dengan negara itu dalam waktu seminggu.

"Sementara itu, kami sudah akrab dengan mereka. Kami tidak berperang, "katanya.

Trump telah menahan tidak adanya uji coba rudal balistik antarbenua dan nuklir oleh Korea Utara sejak 2017 sebagai keberhasilan dari diplomasinya dan telah berusaha mengecilkan banyak uji coba jarak pendek dalam periode tersebut.

"Korea Utara sudah menguji PKS-3 SLBM Oktober lalu. Dan itu tidak melewati garis merah Trump, dan tidak mungkin untuk kali ini. Trump tidak akan peduli," tulis Vipin Narang, pakar non-proliferasi di Institut Teknologi Massachusetts di Twitter.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved