Berita Aceh Tamiang
Bernas Mulai Berpikir Kembangkan Warung Nasi Gratis, Selama Ini Bagi-bagi Nasi Bungkus Setiap Jumat
“Kami sudah sepakat ingin memiliki sebuah warung nasi gratis. Siapa pun boleh mengambil tanpa dipungut bayaran,” kata relawan Bernas, Feradayanti
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Gerakan Berbagi Nasi (Bernas) yang dilakukan sejumlah relawan di Aceh Tamiang ini aktif menghimpun nasi bungkus dari para relawan setiap Jumat.
Nasi yang terkumpul ini selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang kondisi ekonominya sedang sulit.
Feradayanti, salah satu relawan Bernas mengungkapkan awalnya mereka aktif membagikan nasi bungkus kepada pasien di RSUD Aceh Tamiang.
Namun sejak Covid-19 mewabah pada Maret lalu, mereka membatasi aktivitas di rumah sakit dan menggantinya mendatangi rumah warga.
“Selain dari pintu ke pintu, banyak juga masyarakat yang datang langsung ke posko kami untuk mengambil nasi bungkus,” kata Feradayanti, Jumat (11/9/2020).
Fera mengungkapkan selama pandemi Covid-19, tren donasi nasi bungkus justru mengalami peningkatan.
Bila sebelumnya nasi yang terhimpun berkisar 150 hingga 200 bungkus, kini sumbangan ini di atas 300 bungkus.
“Selain nasi, sumbangan dalam bentuk uang juga meningkat,” sambung Fera didamping relawan lainnya.
Disebutnya sumbangan uang yang biasanya berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta, kini bisa mencapai Rp 2 juta lebih.
Fera memastikan seluruh uang ini mereka gunakan untuk membeli nasi dan langsung dibagikan kepada masyarakat.
“Yang membedakan uang ini kami belikan nasi untuk dibagikan malam. Kan banyak juga saudara kita yang bekerja membersihkan sampah sampai malam, nah uang ini untuk kebutuhan nasi mereka,” kata Fera.
Fera tak menampik kalau saat ini mereka telah memiliki donatur tetap yang mencapai 50 orang.
Keberadaan donatur ini diakui Fera juga diiringi jumlah relawan yang awalnya hanya lima orang menjadi 81 orang.
Masing-masing relawan ini diakuinya telah memberikan dedikasi tinggi dalam menghimpun dan menyalurkan donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Semuanya bekerja ikhlas tanpa pamrih. Kami hanya berharap balasan dari Allah SWT,” ujarnya. (*)