Berita Pidie Jaya

Irmawan Serahkan DED Penanganan Banjir Krueng Meureudu ke Dirjen SDA, Minta Prioritas di Tahun 2021

Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Irmawan menyerahkan dokumen “Detail Engineering Design” (DED) dan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan....

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Irmawan dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, saat meninjau Krueng Meureudu, Pidie Jaya. 

 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Irmawan menyerahkan dokumen “Detail Engineering Design” (DED) dan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) penanganan banjir Krueng Meureudu Pidie Jaya, kepada Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR dalam  Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V dengan eselon I Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Kepada Dirjen, Irmawan  minta agar aspirasi tersebut dimasukan dalam Anggaran 2021. Seluruh dokumen DED tersebut berasal dari Pemkab Pidie Jaya.

Pembangunan penangan banjir Krueng Meureudu ini, Sebagai salah satu upaya mengurangi intensitas banjir di Aceh terutama Pidie Jaya,” kata Irmawan.

Sepeda Motor Listrik Made In India Tercepat Diluncurkan Oktober 2020

Uji Coba Vaksin Covid-19 Dihentikan Sementara Waktu, Relawan Alami Peradangan Langka

HEBOH Video Pengantin Pria Ketakutan dan Pingsan Lihat Istri di Pelaminan, Tamu Menduga Diguna-guna

  

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I Ir Djaja Sukarno M.Eng  menyatakan penanganan banjir Krueng Meureudu di Kabupaten Pidie Jaya sudah diusulkan dalam Konsultasi Regional Kementerian PUPR pada awal tahun ini.

Selanjutnya kegiatan pembangunan pengendalian banjir dan perkuatan tebing sungai Krueng Meureudu masuk menjadi usulan program baseline untuk dialokasikan pada TA 2021.

Irmawan menceritakan,  bahwa dirinya sudah datang ke Pidie Jaya bersama  Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera-I Ir Djaja Sukarna, atas undangan Bupati Pidie Jaya, difasilitasi anggota DPRK Pidie Jaya Heri Ahmadi.

"Kami melihat fakta memprihatinkan. Di satu sisi terjadi pendangkalan di sisi lain terjadi erosi. Bahkan ketika hujan deras mengalir dan air gunung turun ke laut berbarengan dengan air pasang maka pemukiman warga menjadi banjir," ujar Irmawan yang juga Ketua DPW PKB Aceh.

Disebutkan, banjir dating bukan tiap tahun, tapi setiap hujan turun, bahkan masyarakat di 12 desa di Kecamatan Meureudu dan Merah Dua adakalanya harus berlebaran dalam suasana banjir.(*)

Penyakit yang Mendera Ketiga Pengungsi Rohingya yang Meninggal di Aceh Sama

Uji Coba Vaksin Covid-19 Dihentikan Sementara Waktu, Relawan Alami Peradangan Langka

Kampanye Serentak, TNI-Polri Bagikan Ribuan Masker di Lhokseumawe

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved